Bisnis.com, JAKARTA -- Sejumlah bank asing tercatat menjual lini bisnisnya di Indonesia pada akhir 2023. Adapun, pada awal tahun ini, tercatat kinerja laba bank asing masih bertumbuh, namun kredit dan pendanaan merosot.
Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kantor cabang bank asing mencatatkan laba bersih Rp1,12 triliun pada Januari 2024, tumbuh 10% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,01 triliun.
Pertumbuhan laba bank asing terdorong oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik 4,26% yoy menjadi Rp1,71 triliun pada Januari 2024.
Namun, tercatat penyaluran kredit bank asing susut 0,33% yoy menjadi Rp181,98 triliun pada Januari 2024. Lalu, raupan dana pihak ketiga (DPK) bank asing juga susut 4,89% yoy.
Catatan kinerja bank asing itu terjadi setelah sejumlah bank asing menjual lini bisnisnya di Indonesia. Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI) misalnya telah menuntaskan penjualan dan pengalihan sejumlah portofolio bisnis konsumernya seperti kartu kredit hingga kredit pemilikan rumah (KPR) ke PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) pada akhir tahun lalu.
Citibank N.A. Indonesia (Citi Indonesia) juga menjual lini bisnis consumer banking mereka di Indonesia kepada PT Bank UOB Indonesia.
Baca Juga
CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan bank pun menargetkan pertumbuhan kredit secara konservatif pada tahun ini seiring dengan penjualan lini bisnis konsumernya itu. Citibank Indonesia lebih fokus menggarap bisnis institutional banking setelah lepas dari bisnis konsumer.
"Komitmen di single digit positif growth, ditopang oleh segmen korporasi, financial institution, dan multinasional, serta public sector," katanya dalam konferensi pers pada beberapa waktu lalu.
Meski begitu, terdapat sejumlah peluang yang menyertai pertumbuhan bisnis Citi pada 2024. "Pilpres selesai, tidak ada lagi wait and see untuk investasi, kredit working capital juga akan meningkat pada kuartal II/2024 ke depan," tutur Batara.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan secara keseluruhan, bank asing di Indonesia menunjukkan pemulihan yang solid pasca pandemi dengan fondasi yang kokoh. Total aset, DPK, dan kredit bank asing secara agregat mengalami pertumbuhan positif dalam sedekade terakhir, meskipun terdapat penurunan DPK pada masa pandemi 2020.
Sementara, meski menjual lini bisnisnya di Indonesia, Dian memproyeksikan kinerja bank asing tetap moncer pada tahun ini. "Proposisi bank asing sebagai lembaga dengan jaringan global tetap menjadi nilai tambah, terutama bagi nasabah segmen institutional dan corporate. Bank asing juga tetap menjadi pemain yang relevan dalam mendukung perekonomian Indonesia," ujar Dian dalam jawaban tertulis pada beberapa waktu lalu.