Bisnis.com, JAKARTA - Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) memasang target pertumbuhan kredit yang konservatif pada tahun ini usai menjual lini bisnis konsumernya. Perusaan berencana fokus menggarap pasar institutional banking.
CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan pada tahun ini perusahaan hanya menargetkan pertumbuhan kredit satu digit. "Komitmen di single digit positif growth, ditopang oleh segmen korporasi, financial institution, dan multinasional, serta public sector," katanya dalam konferensi pers pada Selasa (2/4/2024).
Menurutnya, pertumbuhan konservatif tersebut seiring dengan langkah bank yang memilih fokus untuk menggarap pasar institutional banking. Pada tahun lalu, Citi pun menjual lini bisnis consumer banking mereka di Indonesia kepada PT Bank UOB Indonesia.
Adapun, pengalihan bisnis consumer banking Citi Indonesia ke UOB Indonesia berlaku efektif pada November 2023.
Meski begitu, terdapat sejumlah peluang yang menyertai pertumbuhan kredit Citibank pada 2024. "Pilpres selesai, tidak ada lagi wait and see untuk investasi, kredit working capital juga akan meningkat pada kuartal II/2024 ke depan," tutur Batara.
Chief Economist Citi Indonesi Helmi Arman mengatakan outlook perekonomian Indonesia pada 2024 juga masih positif. "Ketidakpastian politik berakhir lebih cepat, kemudian terdapat manifesto politik keberlanjutan, ini membuka jalan percepatan pemulihan siklus swasta," tuturnya.
Baca Juga
Peluang lainnya adalah proyeksi penurunan suku bunga acuan. "Kami berpandangan The Fed akan menurunkan bunga acuannya untuk memperkecil risiko terjadinya resesi di Amerika Serikat," kata Helmi. Penurunan suku bunga acuan The Fed kemudian akan diikuti oleh Bank Indonesia (BI).
Pada tahun lalu, Citi Indonesia mencatatkan penurunan kinerja kredit dan pendanaan pada 2023. Nilai penyaluran kredit Citi Indonesia per Desember 2023 mencapai Rp35,39 triliun, dari sebelumnya Rp39,19 triliun.
Dari pendanaan, Citibank Indonesia telah meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp54,76 triliun pada 2023, turun 26,15% secara tahunan (year on year/yoy).
Head of Finance Citi Indonesia Sujanto Su mengatakan penurunan kinerja kredit dan pendanaan bank tidak terlepas dari adanya aksi penjualan lini bisnis konsumer pad 2023. "Terjadi transaksi penjualan consumer banking dan adanya transfer aset serta liabilitis. Jadi ada penurunan di kredit dan DPK," ujarnya.
Meski begitu, kinerja kredit khusus institutional tumbuh menjanjikan yakni 15% pada 2023. Segmen itu pun akan terus digenjot oleh Citi Indonesia dan menjadi fokus bisnis.
Citi Indonesia juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,51 triliun pada 2023, naik 81,64% yoy.