Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyebab Laba Citibank Melesat jadi Rp2,51 Triliun, Usai Jual Lini Bisnis Konsumer

CEO Citi Indonesian (Citibank) mengungkap penyebab laba melesat jadi Rp2,51 triliun.
CEO Citibank Indonesia Batara Sianturi/Bisnis-Arlina Laras
CEO Citibank Indonesia Batara Sianturi/Bisnis-Arlina Laras

Bisnis.com, JAKARTA - Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,51 triliun pada 2023, naik 81,64% secara tahunan (year-on-year/yoy). Terdapat sejumlah faktor pendorong kinerja laba bank pada 2023.

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan di antara faktor pendorong kinerja laba bank adalah pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) di lini bisnis institutional banking dan pendapatan non-operasional lainnya.

Untuk pendapatan bunga bersih secara keseluruhan di Citi Indonesia mencatatkan peningkatan 32,32% menjadi Rp4,75 triliun pada 2023 dari sebelumnya Rp3,59 triliun pada 2022.

Citi sendiri memang menjalankan strategi fokus ke bisnis institutional banking. Seiring dengan itu, Citi menjual lini bisnis consumer banking mereka di Indonesia kepada PT Bank UOB Indonesia. Adapun, pengalihan bisnis consumer banking Citi Indonesia ke UOB Indonesia berlaku efektif pada November 2023.

"Penjualan bisnis consumer banking Citi di Indonesia yang merupakan bagian dari upaya pembaruan strategi Citigroup memungkinkan kami untuk lebih fokus menjadi mitra perbankan terkemuka bagi lembaga-lembaga dengan kebutuhan lintas negara," kata Batara dalam konferensi pers pada Selasa (2/4/2024).

Batara juga mengatakan komitmen untuk menjalankan manajemen keuangan yang strategis, efisiensi operasional, dan solusi yang berfokus pada nasabah telah membantu mendongkrak kinerja pada 2023.

Ke depannya Citi Indonesia menilai Indonesia tetap menjadi pasar yang penting.

"Kami akan terus memanfaatkan jaringan global kami yang luas untuk mendukung perkembangan sektor keuangan," katanya.

Peningkatan laba bank pun membuat rasio profitabilitas membaik, tercermin dari rasio imbal ekuitas (return on equity/ROE) yang naik 513 bps ke level 14,14% dari sebelumnya 9,01%. Lalu, rasio imbal balik aset (return on asset/ROA) bank naik 100 bps menjadi 3,27% dari sebelumnya 2,27%.  

Meski begitu, Citi Indonesia mencatatkan penurunan kinerja kredit dan pendanaan pada 2023. Nilai penyaluran kredit Citi Indonesia per Desember 2023 mencapai Rp35,39 triliun, dari sebelumnya Rp39,19 triliun. 

Dari pendanaan, Citibank Indonesia telah meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp54,76 triliun pada 2023, turun 26,15% yoy.

Head of Finance Citi Indonesia Sujanto Su mengatakan penurunan kinerja kredit dan pendanaan bank tidak terlepas dari adanya aksi penjualan lini bisnis konsumer pad 2023.

"Terjadi transaksi penjualan consumer banking dan adanya transfer aset serta liabilitis. Jadi ada penurunan di kredit dan DPK," ujarnya.

Meski begitu, kinerja kredit khusus institutional tumbuh menjanjikan yakni 15% pada 2023. Segmen itu pun akan terus digenjot oleh Citi Indonesia dan menjadi fokus bisnis.

1712060899_bf594b23-0473-46f2-b5d4-615dd060cdba.
1712060899_bf594b23-0473-46f2-b5d4-615dd060cdba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper