Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akuisisi Bisnis Citibank Rampung, UOB Indonesia Cetak Laba Rp674,96 Miliar pada 2023

PT Bank UOB Indonesia membukukan laba bersih senilai Rp674,96 miliar pada 2023.
Pengunjung memperoleh penjelasan dari tim Wealth Management PT Bank UOB Indonesia mengenai update pasar terbaru dan wawasan investasi yang mendalam./Bisnis/Himawan L Nugraha.
Pengunjung memperoleh penjelasan dari tim Wealth Management PT Bank UOB Indonesia mengenai update pasar terbaru dan wawasan investasi yang mendalam./Bisnis/Himawan L Nugraha.

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank UOB Indonesia membukukan laba bersih senilai Rp674,96 miliar pada 2023. Capaian tersebut susut 29,07% dari Rpp951,56 miliar pada 2022.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dikutip Senin (11/3/2024), pendapatan bunga UOB Indonesia mengalami pertumbuhan 33,28% menjadi Rp9,54 triliun. Namun, beban bunga bank juga naik 96,33% atau sebesar Rp4,43 triliun pada 2023 dari sebelumnya Rp2,21 triliun pada 2022.

Kendati mengalami kenaikan beban bunga, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) tumbuh 5,08% menjadi Rp5,19 triliun pada 2023 dari sebelumnya Rp4,95 triliun pada 2022. 

Lalu, pendapatan berbasis komisi atau fee based income UOB Indonesia juga susut tipis 2,98% menjadi Rp1,15 triliun pada 2023 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,18 triliun pada 2022.

Adapun, UOB Indonesia mencatatkan pendapatan lainnya naik menjadi Rp465,68 miliar pada 2023, tumbuh 25,42% dari sebelumnya Rp371,31 miliar pada 2022. 

Kemudian, pada rasio profitabilitas tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) UOB Indonesia terkoreksi 23 basis poin (bps) ke level 0,61%. Sedangkan, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) juga merosot 226 bps menjadi 4,44% dari level 6,7% 

Seiring dengan pelemahan pada sisi bottom line, UOB membukukan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) sebesar 3,85% per akhir Desember 2023.

Sementara itu, dari sisi intermediasi, bank telah menyalurkan kredit Rp84,02 triliun per Desember 2023, turun 1,77% dari sebelumnya Rp85,53 triliun pada 2022. Total aset UOB Indonesia mencaoai Rp162,55 triliun pada 2023, tumbuh 17,55% dari sebelumnya Rp138,28 triliun pada 2022 

Seiring dengan kinerja kredit, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) sepanjang 2023 tercatat mengalami perbaikan. NPL gross berada di level 2,58% dari sebelumnya 2,98%. Lalu, NPL net berada di level 1,39% dari 1,73% 

Terakhir, dari segi himpunan dana pihak ketiga (DPK) UOB Indonesia membukukan Rp119,28 triliun dari posisi Desember 2023, naik 4,71% dari sebelumnya Rp113,92 triliun pada 2022. Dana murah atau current account savings account (CASA) UOB Indonesia turun 2,59% menjadi Rp61,19 triliun pada 2023 dari sebelumnya Rp62,81 triliun pada 2022

Sebagai informasi, UOB Indonesia telah mengumumkan soal penyelesaian akuisisi bisnis perbankan konsumer Citigroup di Indonesia dan integrasi penuh aset dan liabilitas Citibank Indonesia ke UOB Indonesia pada tahun lalu, yakni Rabu (6/12/2023). 

Direktur Utama UOB Indonesia, Hendra Gunawan menyebut dampak dari proses akuisisi tersebut membuat jumlah nasabah UOB bertambah menjadi lebih dari 1 juta sekaligus mendapat tambahan karyawan sebanyak 1.000 orang dari pengalihan atas bisnis consumer Citibank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper