Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mencatat kenaikan transaksi digital selama kuartal I/2020 seiring dengan pembatasan aktivitas masyarakat.
Pada Maret 2019, rata-rata transaksi Mandiri Online mencapai 1,2 juta transaksi dengan nominal mencapai Rp1,8 triliun per hari. Sementara itu, pada Maret 2020, frekuensinya meningkat menjadi sekitar 2 juta transaksi per hari dengan nominal yang bisa mencapai lebih dari Rp3 triliun.
SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan terjadi peningkatan yang sangat signifikan pada transaksi digital selama kuartal I/2020.
Transaksi digital Bank Mandiri yang diakses menggunakan layanan Mandiri Online mengalami peningkatan transaksi lebih dari 70 persen pada kuartal I/2020 dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Menurutnya, transaksi yang terjadi di layanan e-channel Bank Mandiri masih didominasi oleh transaksi transfer, transaksi pembelian, dan pembayaran biller seperti pulsa maupun listrik PLN.
Meskipun pola penggunaan transaksi digital nasabah masih sama, tetapi transaksi top up uang elektronik tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu.
Baca Juga
"Secara komposisi penggunaan saat ini masih memiliki pola yang sama, di mana transaksi transfer masih paling banyak dilakukan dibandingkan dengan kegiatan transaksional lain," katanya kepada Bisnis, Selasa (21/4/2020).
Menurutnya, Bank Mandiri saat ini mengeluarkan sejumlah promo untuk meningkatkan kenyamanan dan keuntungan bertransaksi online.
Promo tersebut misalnya diskon Rp50.000 untuk belanja kebutuhan sehari-hari, diskon edukasi online, hingga bebas biaya top up uang elektronik.
"Bank Mandiri saat ini mengeluarkan kampanye promo #antimatigaya di rumah untuk meningkatkan kenyamanan dan benefit bertransaksi online untuk nasabah sekaligus mendukung arahan pemerintah," sebutnya.