Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Aceh Syariah berpotensi batal mendapat suntikan modal baru tahun ini lantaran realokasi anggaran pemerintah daerah.
Namun, perseroan yakin jika tahun depan kondisi akan kembali normal dan perseroan akan mendapatkan dukungan penguatan modal dari Pemerintah Daerah Aceh yang menjadi pemegang saham pengendali. Berdasarkan catatan bisnis, Bank Aceh pada awalnya akan mendapat suntikan modal baru senilai Rp900 miliar tahun ini.
Baca Juga
Direktur Utama Bank Aceh Haizir Sulaiman mengatakan kondisi ekonomi saat ini cukup berat dan membuat banyak pemerintah daerah melakukan refocusing anggaran belanja daerahnya.
"Saya kira penyuntikan modal tahun ini juga tidak akan dilaksanakan. Namun kami optimistis tahun depan akan kembali normal, sehingga ada penyuntikan modal baru," katanya kepada Bisnis, Senin malam (27/4/2020).
Dia menyebutkan awalnya perseroan berencana untuk melakukan ekspansi pembiayaan sebesar 11 persen dengan tambahan modal tersebut.
"Namun, akibat corona permintaan kredit yang lemah, ekspansi pembiayaan ini pun cukup sulit dilakukan," katanya.
Meski demikian, Haizir mengklaim dampak yang didapat perseroan tersebut tidak begitu besar jika dibandingkan dengan bank-bank besar yang memiliki lini bisnis beragam, seperti valas dan investasi surat berharga.
"Kami juga belum tercatat sebagai perusahaan terbuka sehingga harga saham kami tidak ikut terdilusi seperti emiten-emiten bank," katanya.