Bisnis.com, JAKARTA—Setelah mengalokasikan dana tunjangan hari raya (THR) ke berbagai pos, seperti kewajiban membayar zakat dan keperluan Lebaran, tak ada salahnya menyisihkan sebagian untuk investasi.
Adapun, salah satu opsi investasi yang dapat menjadi pilihan adalah reksa dana, mengingat pembelian instrumen investasi satu ini sangat mudah dilakukan dan jumlah dana yang disetorkan bisa dimulai dari nominal sangat kecil.
Chief Investment Officer PT Principal Asset Management Ni Made Muliartini mengatakan pada dasarnya tidak ada perbedaan signifikan antara mengelola portfolio menjelang Lebaran dibandingkan dengan hari-hari lainnya.
Namun, mengingat kebutuhan dana yang cukup tinggi di hari-hari menjelang Hari Raya, maka dia menyarankan agar investor memilih instrumen yang cukup likuid. Untuk di reksa dana, opsi utamanya adalah produk reksa dana pasar uang.
“Jadi sebaiknya pilih produk yang memang cukup likuid untuk diambil dananya sewaktu-waktu jika diperlukan,” tuturnya kepada Bisnis, belum lama ini.
Senada, Head of Market Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana juga merekomendasikan produk reksa dana pasar uang sebagai pilihan untuk menginvestasikan dana segar seperti THR.
Pasalnya, selain karena kebutuhan likuiditas yang tinggi jelang Lebaran, momentum tahun ini juga dibarengi dengan kondisi sosial-ekonomi yang sangat berbeda sebagai buntut dari pandemi Covid-19.
Menurut Wawan, sebagai instrumen investasi, produk reksa dana pasar uang cenderung memiliki risiko yang sangat minim sehingga investor masih bisa mengharapkan keuntungan dari investasi tanpa terlalu khawatir akan risiko yang timbul. Pun, produk ini sangat likuid.
“Pandemi Covid-19 ini kan kita tidak tahu akan sampai kapan, jadi kalau tiba-tiba butuh dana darurat bisa langsung dicairkan,” katanya.