Bisnis.com, JAKARTA — PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah mencatatkan pertumbuhan laba hingga 159,5 persen (year-on-year/yoy) pada 2019 seiring pertumbuhan berbagai aspek bisnis perseroan.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2019 yang dipublikasikan di Bisnis Indonesia, Selasa (2/6/2020), Askrindo Syariah membukukan laba senilai Rp36,5 miliar. Jumlah tersebut meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan perolehan 2018 senilai Rp14,08 miliar.
Anak usaha dari PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) atau Askrindo tersebut mencatatkan kafalah atau Jaminan yang diberikan oleh penanggung senilai Rp317,2 miliar pada 2019. Jumlahnya meningkat 41,9 persen (yoy) dari Rp223,4 miliar pada 2018.
Sementara itu, ta'widh atau ganti rugi yang dibayarkan Askrindo Syariah pada 2019 tercatat senilai Rp131,8 miliar, meningkat 3,8 persen (yoy) dari ta'widh yang dibayarkan pada 2018 senilai Rp126,9 miliar. Laju pertumbuhan kafalah tercatat lebih besar dari ta'widh.
Askrindo Syariah membukukan total aset Rp622,7 miliar pada 2019, tumbuh hingga 55,2 persen (yoy) dari Rp401,2 miliar pada 2018. Aset investasi perseroan pada 2019 tercatat senilai Rp527,2 miliar atau tumbuh 50,7 persen (yoy) dari Rp349,8 miliar pada 2018.
Pertumbuhan aset investasi itu diiringi oleh moncernya kinerja investasi. Perseroan mencatatkan pertumbuhan hasil investasi 58,2 persen (yoy), yakni dari Rp12,6 miliar pada 2018 menjadi Rp20,02 miliar pada akhir tahun lalu.