Bisnis.com, JAKARTA -- Penyebaran Covid-19 cukup memukul industri properti yang berimbas pada penurunan permintaan kredit pemilikan rumah. Kondisi ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi perbankan dalam menyalurkan KPR.
Lani Darmawan, Direktur Konsumer CIMB Niaga, mengakui sejak April penjualan KPR untuk produk baru memang menurun cukup lambat. Meski demikian, secara portofolio KPR CIMB Niaga hingga Mei secara year on year masih tumbuh hampir 10 persen.
Pihaknya berharap ini bisa menjadi angin segar sehingga dalam beberapa bulan ke depan penjualan bisa kembali normal.
Adapun, untuk suku bunga saat ini CIMB Niaga menawarkan dalam berbagai skema yaitu KPR Xtra CIMB Niaga, KPR Xtra Manfaat CIMB Niaga, KPR iB Fix CIMB Niaga, dan KPR iB Flexi CIMB Niaga.
Dua produk KPR pertama yang ditawarkan merupakan produk KPR konvensional. Sementara KPR iB dan KPR iB Flexi merupakan produk berbasis syariah untuk Anda yang ingin mengajukan KPR dengan preferensi syariah.
“Untuk suku bunga kami ikuti cost of fund. Untuk KPR Xtra kita ada promo bunga 6,65 persen fixed 5 tahun dengan masa booking paling lama 30 Juni,” ujarnya.
Baca Juga
Agar tetap dapat mendongkrak penyaluran KPR, pihaknya akan terus menjalin kerja sama dengan sejumlah pengembang. Sebab, meski terjadi penurunan penjualan, properti masih cukup menarik bagi para investor maupun end user, apalagi banyak promo dan diskon yang diberikan oleh para pengembang.
Selain itu, pihaknya juga lebih fokus memasarkan properti siap huni untuk target market segmen kelas menengah atas atau nasabah prima.
Sementara itu, Rully Setiawan, Corporate Secretary PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mengatakan hingga Maret 2020, nominal penyaluran KPR Bank Mandiri mencapai lebih dari Rp43 triliun, masih tumbuh tipis di kisaran 2 persen secara year on year.
“Namun demikian, kami harus mengakui bahwa penyaluran kredit KPR memang mulai menunjukkan tren perlambatan pada Maret ini,” tuturnya.
Dalam kondisi saat ini, Rully juga mengatakan bahwa pihaknya akan lebih selektif dalam menyalurkan KPR dengan fokus kepada calon debitur yang tergolong pembeli rumah pertama (first home buyer) dan fixed income earner.
Menurutnya, untuk menunjang proses bisnis dalam era kenormalan baru dan untuk merealisasikan visi menjadi modern digital banking, Bank Mandiri telah menyiapkan penyesuaian proses bisnis KPR melalui platform digital.
Penyesuaian proses bisnis dilakukan antara lain termasuk penggunaan e-aplikasi dengan digital signature, penggunaan robotic untuk pemrosesan aplikasi nasabah kriteria tertentu secara seamless, dan monitoring status aplikasi pengajuan nasabah secara online.
Adapun untuk bunga KPR Bank Mandiri program millennial mulai dari 7,99 persen fixed 5 tahun dengan minimal tenor 15 tahun dan 9,15 persen fixed 5 tahun dengan minimal tenor 10 tahun. Serta program KPR pegawai dengan bunga 7,5 persen fixed selama 3 tahun.