Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom Perkirakan BI Akan Tahan Suku Bunga 4 Persen Sampai Akhir 2020

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menilai keputusan BI menurunkan suku bunga acuan tersebut merupakan langkah lanjutan untuk mendukung pemulihan ekonomi domestik di tengah pandemi Covid-19.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (29/4/2020). Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (29/4/2020). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom menilai Bank Indonesia tidak akan agresif menurunkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) pada semester kedua tahun ini, setelah memangkas suku bunga 25 basis poin menjadi 4 persen pada rapat dewan gubernur 15 dan 16 Juli 2020.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menilai keputusan BI menurunkan suku bunga acuan tersebut merupakan langkah lanjutan untuk mendukung pemulihan ekonomi domestik di tengah pandemi Covid-19.

Namun demikian, menurutnya, BI akan tetap mempertahankan suku bunga pada level 4 persen pada semester kedua tahun ini, meski upaya percepatan pemulihan ekonomi domestik akan mendorong BI terus menerapkan kebijakan moneter yang akomodatif.

"Dengan mengamati pandangan BI terbaru, kami tetap berpandangan BI akan mempertahankan BI-7DRRR pada 4 persen pada semester II/2020," katanya, Kamis (16/7/2020).

Senada, Kepala Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardhana berpendapat otoritas moneter ke depan akan lebih berhati-hati untuk memangkas suku bunga lebih lanjut, meski BI menyatakan tidak akan ragu mengambil langkah moneter tersebut jika ada tanda-tanda peningkatan inflasi.

"Dengan mempertimbangkan langkah hari ini, kami lihat BI akan berhati-hati pada langkah mereka berikutnya untuk memotong suku bunga lebih lanjut," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan ruang penurunan suku bunga acuan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah perkembangan inflasi dari bulan ke bulan.

Untuk saat ini, inflasi diperkirakan masih akan berada pada level yang rendah sejalan dengan permintaan masyarakat yang belum pulih. Ke depan, kata Perry, Bank Indonesia akan terus mencermati pola pemulihan ekonomi dan dampak dari penurunan suku bunga ke inflasi.

"Kalau ada tanda-tanda peningkatan inflasi, BI tidak segan-segan menempuh kebijakan di sisi moneter," katanya saat konferensi pers secara virtual, Kamis (16/7/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper