Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memproyeksi jumlah calon debitur yang eligible disalurkan kredit bebas agunan mencapai sekitar 15.000 nasabah.
Adapun kredit bebas agunan tersebut memang ditujukan untuk nasabah Bank Mandiri untuk mengakselerasi penyaluran kredit produktif sektor UKM. Nasabah yang akan mendapatkan fasilitas kredit bebas agunan adalah mereka yang merupakan penabung Mandiri Tabungan Bisnis (MTB) dan nasabah merchant EDC Bank Mandiri.
Bagi penabung MTB akan mendapatkan kredit melalui program Dana Talangan Pebisnis. Lewat program ini, nasabah giro dan MTB akan mendapatkan fasilitas dana talangan dengan limit kredit dari Rp200 juta sampai dengan Rp500 juta.
Kemudian, untuk nasabah merchant EDC Bank Mandiri, diberikan program Kredit Modal Kerja Merchant Lending. Dengan program kredit tersebut, nasabah merchant EDC Bank Mandiri bisa mendapatkan pinjaman dengan proses cepat, tanpa agunan, dan limit sampai dengan Rp2 miliar.
Senior Vice President Small & Medium Enterprise (SME) Banking Bank Mandiri Muhammad Iqbal mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi nasabah-nasabah mana yang layak mendapatkan kredit bebas agunan. Nasabah-nasabah yang dinilai layak tersebut merupakan nasbaah loyal Bank Mandiri yang menempatkan dana dan melakukan transaksi cukup aktif.
Baca Juga
Nantinya, 15.000 nasabah tersebut akan dihubungi melalui Whatsapp Business oleh Bank Mandiri untuk ditawarkan kredit bebas agunan dengan plafon sampai dengan Rp2 miliar. Rencananya, soft launching kredit bebas agunan tersebut akan dilakukan pada 14 Agustus 2020.
"Banyak yang kita sasar, kalau tahap awal ada sekitar 15.000 nasabah, sudah kita indentifikasi langsung, kira-kira pendekatan ini akan dilakukan dengan jemput bola," katanya kepada Bisnis, Kamis (13/8/2020).
Soal syarat, nasabah dapat mengikuti kedua program penyaluran kredit tersebut jika terbukti aktif menabung di Bank Mandiri dan aktif melakukan transaksi. Nasabah yang akan menerima kredit juga dipastikan tidak masuk dalam daftar hitam nasional. Khusus, nasabah merchant EDC, dipastikan bukan merupakan merchant gesek tunai.
Meskipun memproyeksi ada 15.000 nasabah yang eligible mendapatkan fasilitas kredit tersebut, Iqbal menilai untuk tahap awal penawaran kemungkinan akan diikuti sekitar 5-10% dari total proyeksi. Dengan plafon kredit sampai dengan Rp2 miliar, diproyeksi kredit yang akan disalurkan Bank Mandiri untuk fasilitas ini di kisaran Rp 1 triliun.
"Kita tawarkan semua, kita optimsitis dengan produknya, ya sampai akhir tahun tidak muluk-muluk di kisaran Rp1 triliun, kita coba sebesar tu, semoga animo masyarakat bisa lebih baik dari itu," katanya.