Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan pendapatan nonbunga PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. pada semester I/2020, diperkirakan masih berlanjut di semester berikutnya. Pertumbuhan ini salah satunya didorong oleh kenaikan transaksi melalui channel digital selama pandemic Covid-19.
Strategi peningkatan pendapatan nonbunga tersebut juga sebagai kompensasi atas penurunan margin bunga. Per akhir Juni 2020, net interest margin (NIM) Bank Mandiri tercatat sebesar 4,76% lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya 5,49%.
Total pendapatan bunga dan syariah bersih Bank Mandiri masih relatif stagnan di kisaran Rp29,7 triliun. Sementara itu, pendapatan nonbunga (fee based income/FBI) tercatat Rp13,59 triliun, naik 8,64% secara tahunan.
Pertumbuhan pendapatan nonbunga ini menjadi pendorong perolehan laba paruh pertama tahun ini sebesar Rp10,9 triliun.
Wakil Direktur Utama Hery Gunardi mengatakan, pendapatan bank secara umum berasal dari dua sumber, yakni net interest income dan fee based income. Di tengah pertumbuhan kredit yang terbatas, perseroan harus mencari cara bagaimana mendorong pertumbuhan FBI.
Salah satu yang dipacu yakni pendapatan dari transaksi nasabah, terutama melalui inovasi digital banking. Apalagi, tren transaksi melalui channel digital meningkat signifikan selama pandemi.
Pada kuartal I/2020, nilai transaksi Mandiri Online sebesar Rp229 triliun. Selanjutnya pada kuartal II/2020, nilai transaksi Mandiri Online Rp230 triliun.
Dari sisi frekuensi transaksi, pada kuartal I/2020 transaksi Mandiri Online mencatatkan sebanyak 174 juta kali transaksi. Selanjutnya pada kuartal II/2020, frekuensi transaksi Mandiri Online naik menjadi sebanyak 200 juta kali.
Pengguna Mandiri Online sampai dengan Juni 2020 mencapai 3,8 juta user aktif atau tumbuh 50% yoy. Adapun, jumlah transaksi finansial yang dilakukan mencapai 264,1 juta atau tumbuh 59% yoy, sedangkan nilai transaksinya mencapai Rp459 triliun, naik 43% yoy.
Di samping itu, Bank Mandiri juga akan mendorong perolehan fee based income dari transaksi trade, bank garansi, serta treasury.
“Kalau transaksi meningkat, artinya bank akan mendapatkan fee based dari transaksi itu,” katanya.
Direktur Keuangan dan Strategi Silvano Winston Rumantir memproyeksikan fee based income masih akan tumbuh stabil mengikuti pertumbuhan bisnis transaksi debitur dan nasabah di Bank Mandiri.