Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terdampak Corona, BCA Syariah Target Laba Tumbuh 8-12 Persen

Pada paruh pertama 2020, BCA Syariah masih mampu mendongkrak pertumbuhan laba 8,71% secara tahunan menjadi Rp28 miliar. Pertumbuhan laba tersebut seiring dengan net imbalan (NI) yang naik 43 basis poin menjadi 4,15%.
Karyawan menata uang Rupiah di cabang Bank BCA Syariah di Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan menata uang Rupiah di cabang Bank BCA Syariah di Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BCA Syariah menargetkan pertumbuhan laba hingga akhir tahun akan berada pada rentang 8% hingga 12% secara tahunan.

Adapun, pada paruh pertama 2020, BCA Syariah masih mampu mendongkrak pertumbuhan laba 8,71% secara tahunan menjadi Rp28 miliar. Pertumbuhan laba tersebut seiring dengan net imbalan (NI) yang naik 43 basis poin menjadi 4,15%.

Baki pembiayaan BCA Syariah semester pertama tahun ini tercatat Rp5,7 triliun, naik 16,18% secara tahunan. Sementara itu, dana pihak ketiga tercatat Rp6,05 triliun naik 7,46% secara tahunan.

Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih mengatakan, secara umum, pandemi Covid-19 masih akan berdampak pada kinerja perseroan hingga akhir tahun. BCA Syariah pun menargetkan pertumbuhan laba pada kisaran 8% sampai dengan 12% selama 2020.

Sebagai strategi quality and sustainable growth, BCA Syariah akan menerapkan prinsip prudential banking dan GCG. Selain itu, BCA Syariah juga masih tetap fokus pada pembiayaan berkualitas dengan efisiensi biaya dana dan biaya operasional.

"Kami juga terus mengembangkan infrastruktur di bidang teknologi dan membangun kanal-kanal e-channels dan sinergi dengan partner strategis," katanya kepada Bisnis, Jumat (28/8/2020).

Selain itu, rencana merger Rabobank dengan BCA Syariah yang kemungkinan rampung tahun depan juga dinilai akan berdampak pada pertumbuhan kinerja perseroan. Hanya saja, di tengah kondosi pandemi, dampak merger kemungkinan belum akan optimal.

"Tentu ada dampaknya, tapi dengan kerja sama yang baik semua pihak, kami optimis bisa terealisasi [merger dengan Rabobank]," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper