Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan menyatakan akan meningkatkan komunikasi dengan bank swasta dan asing untuk dapat meningkatkan kinerjanya.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan kelompok bank ini memang tergolong sangat hati-hati dalam menghadapi masa pandemi. Hal ini berdampak pada penyaluran kreditnya yang bahkan terkontraksi, sehingga membuat stimulasi pemulihan ekonomi nasional menjadi terbatas.
Adapun, kredit di bank BUMN dan bank daerah masing-masing tumbuh 3,36%, dan 8,32%. Sementara itu, kredit dari bank swasta hanya 0,91%, sedangkan bank asing justru terkontraksi.
"Swasta memang appetite-nya belum kelihatan. Apalagi bank milik asing, mencatatkan kontraksi. ini tugas kami mengkomunikasikan kenapa belum ada kepercayaannya," katannya dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR, Rabu (2/9/2020).
Dia melanjutkan kalau dilihat jenis penggunaannya, penyaluraan kredit modal kerja perbankan masih kontraksi -0,8% yoy, sedangkan kredit investasi sudah mulai ada perbaikan dengan pertumbuhan 5,9% pada awal paruh kedua tahun ini.
Secara sektoral, kredit yang diserap industri perdagangan terkontraksi -5,4% yoy, sedangkan transportasi dan pergudangan masih positif di kisaran 11,9% yoy.
Baca Juga
Dilihat dari segmennya, kredit UMKM tumbuh hanya 1,15% yoy. Hal ini menunjukkan beberapa insentif yang diprioritaskan pada segmen UMKM masih belum dalam mengangkat kredit secara nasional.
"Sehingga pertumbuhan pada segmen korporasi korporasi menjadi cukup penting pada paruh kedua tahun ini, katanya.