Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp1,7 triliun untuk pengembangan teknologi informasi perbankan.
Direktur Information Technology Bank Mandiri Rico Usthavia Frans mengatakan perseroan melakukan investasi untuk IT sekitar Rp1,7 triliun. Jumlah yang sama juga disiapkan untuk biaya operasional (operating expense/opex) bidang teknologi informasi.
Dia mengatakan teknologi memiliki peran yang sangat penting pada era saat ini. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa bank besar yang melakukan investasi IT, baik melalui akuisisi maupun rilis produk digital.
Selain menyiapkan capex dan opex untuk pengembangan IT, Bank Mandiri juga menempatkan banyak SDM yang fokus pada bidang IT.
"Kita mulai berpikir bahwa kita bukan hanya bank tetapi sebagai teknologi company. Kita ada 1.000 orang yang bekerja hanya untuk di sisi IT saja," katanya dalam diskusi virtual, Rabu (9/9/2020).
Dalam paparan kuartal II Agustus kemarin, Wakil Direktur Utama Hery Gunardi menyampaikan perseroan akan mendorong fee based income dari transaksi nasabah, terutama melalui inovasi digital banking. Apalagi, tren transaksi melalui channel digital meningkat signifikan selama pandemi.
Pada kuartal I/2020, nilai transaksi Mandiri Online sebesar Rp229 triliun. Selanjutnya pada kuartal II/2020, nilai transaksi Mandiri Online Rp230 triliun.
Baca Juga
Dari sisi frekuensi transaksi, pada kuartal I/2020 transaksi Mandiri Online mencatatkan sebanyak 174 juta kali transaksi. Selanjutnya pada kuartal II/2020, frekuensi transaksi Mandiri Online naik menjadi sebanyak 200 juta kali.
Pengguna Mandiri Online sampai dengan Juni 2020 mencapai 3,8 juta user aktif atau tumbuh 50% yoy. Adapun, jumlah transaksi finansial yang dilakukan mencapai 264,1 juta atau tumbuh 59% yoy, sedangkan nilai transaksinya mencapai Rp459 triliun, naik 43% yoy.