Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penurunan Suku Bunga BI Berisiko Bagi Rupiah

Penurunan suku bunga BI lebih lanjut akan berisiko menekan rupiah.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (29/4/2020). Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (29/4/2020). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 17 September 2020. BI diperkirakan akan menahan suku bunga acuan pada RDG kali ini.

Peneliti Ekonomi Senior Institut Kajian Strategis (IKS) Eric Alexander Sugandi memprediksi BI akan tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 4 persen, bahkan hingga akhir 2020.

Eric menilai, penurunan suku bunga BI lebih lanjut, justru akan berisiko menekan rupiah. Di sisi lain, permintaan kredit belum tentu akan terdorong dikarenakan sisi permintaan kredit masih lemah.

"BI memfasilitasi sisi supply kredit, tapi demand terhadap kredit masih lemah karena investor sektor riil masih belum agresif meminjam sejalan dengan konsumsi rumah tangga yang masih tertekan," katanya kepada Bisnis, Rabu (16/9/2020).

Menurut Eric, BI sudah cukup banyak memberikan bantuan dari sisi kebijakan moneter di tengah pandemi Covid-19 ini. Selanjutnya, yang perlu didorong adalah dari sisi kebijakan fiskal.

"Sekarang tinggal bagaimana kebijakan fiskal, terutama program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang berkait dengan pemulihan daya beli masyarakat, bisa dipercepat," jelasnya.

Senior Economist PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Anton Hendranata juga memprediksi BI akan menahan penurunan suku bunga acuan meski inflasi tercatat rendah dan pertumbuhan ekonomi mengarah kepada resesi pada kuartal III/2020.

Menurutnya, volatilitas rupiah dan tekanan keluar arus modal asing diperkirakan akan menjadi pertimbangan bank sentral dalam menentukan kebijakan suku bunga.

"BRI memperkirakan suku bunga kebijakan [7DRRR] dipertahankan tetap pada 4 persen pada RDG BI yang berakhir pada 17 September 2020," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper