Bisnis.com, JAKARTA - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung mengatakan bahwa sampai dengan kuartal II/2020, penyaluran kredit kepada sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tumbuh 3,87 persen (year on year/yoy) atau melambat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya 9,48 persen (yoy).
"Hal tersebut didorong oleh penurunan beberapa sektor ekonomi yang mendominasi kredit UMKM pada kuartal II/2020 akibat dampak pandemi Covid-19," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung Budiharto Setyawan di Bandarlampung, Senin (21/9/2020).
Dia menyebutkan sektor yang mendominasi kredit UMKM yakni perdagangan besar kecil dan menengah, pertanian, serta industri pengolahan. Menurutnya, penurunan jumlah penyaluran kredit UMKM tersebut juga diikuti dengan peningkatan risiko kredit yang tercermin dari meningkatnya rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) UMKM dari 3,36 persen per Desember 2019 menjadi 4,56 persen di kuartal II/2020.
Baca Juga
Sementara itu, perbankan cenderung melakukan penyaluran kredit UMKM secara selektif dan secara proaktif melakukan restrukturisasi kredit sesuai POJK 11 tahun 2020 bagi debitur debitur yang terdampak Covid-19 sehingga kualitas kredit dapat tetap terjaga.
Penyaluran kredit pada korporasi juga tumbuh melambat pada kuartal II/2020 sebesar 3,52 persen (yoy) dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 4,21 persen (yoy).
Namun demikian, lanjutnya, berdasarkan data yang peroleh dari OJK, pengajuan restrukturisasi kredit kepada perbankan terus mengalami peningkatan. Hingga 3 Juli 2020, jumlah pengajuan mencapai 127.159 debitur dengan baki kredit sebesar Rp7,49 triliun.