Bisnis.com, JAKARTA - PT Federal International Finance Group (FIFGROUP) memahami daya beli masyarakat belum pulih betul, sehingga langkah antisipatif dan inovatif merupakan keniscayaan demi tetap bertahan.
Direktur Utama FIF GROUP Margono Tanuwijaya mengakui salah satunya di sektor permintaan kredit motor, yang notabene jadi lini bisnis utama perusahaan.
"Walaupun kemarin ada kenaikan, itu masih sekitar 60 persen dari kondisi normal. Jadi, masih belum stabil dan masih jauh dari kondisi sebelum pandemi," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (29/9/2020).
Hal ini pun tampak dari statistik terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait outstanding piutang pembiayaan roda dua baru dan bekas.
Pandemi Covid-19 membuat piutang pembiayaan roda dua baru yang sebelumnya selalu stabil di kisaran Rp84 triliun, anjlok ke angka Rp80,5 triliun (April 2020) dan Rp75,09 triliun (Mei 2020)
Sempat naik ke angka Rp76,1 triliun pada Juni 2020, tetapi kembali turun ke Rp74,3 triliun (Juli 2020) dan Rp71,9 triliun (Agustus 2020).
Sementara untuk roda dua bekas, sebelumnya sempat menjadi jawara karena terus naik sejak Februari 2020 di angka Rp22,18 triliun, berlanjut ke Rp22,35 (Maret 2020), Rp23,23 (April 2020), hingga Rp24,7 triliun (Mei 2020).
Namun, pada Juni 2020 total piutang pembiayaan segmen used motorcycle ini melesu ke Rp20,36 triliun pada Juni 2020, berlanjut ke Rp19,88 triliun pada Juli 2020, dan Rp17,93 triliun pada Agustus 2020.
Margono mengungkap bahwa belum stabilnya sektor otomotif roda dua selaku penopang utama perusahaan, jelas mendorong FIFGROUP berinovasi.
FIFGROUP pun mencoba mengatasi fenomena ini dengan terus memperkenalkan kembali layanan produk-produk pembiayaan FIFGROUP di samping pembiayaan kendaraan, salah satunya lewat konsep pameran berbasis virtual bertema FIFGROUP FEST.
Dalam pameran tersebut, FIFGROUP memperkenalkan lagi SPEKTRA sebagai layanan pembiayaan elektronik perabot rumah tangga hingga sepeda, DANASTRA melayani pembiayaan multiguna, juga AMITRA yang melayani pembiayaan syariah, dilengkapi ASTRAPAY, MAUCASH, FIFADA.
"Lebih dari 15.000 orang yang mengunjungi pameran virtual kami. Nah, inilah yang nantinya jadi konsumen potensial, yang harapannya berencana mengambil layanan dari produk-produk pembiayaan kami ke depannya," tambahnya.
Menurut Margono, perusahaan pembiayaan memang harus pintar-pintar dalam mencari peluang baru, selama sektor otomotif selaku penopang utamanya masih belum pulih betul.
Langkah antisipatif seperti inilah yang nyatanya masih membuat FIFGROUP mampu merealisasikan penyaluran pembiayaan secara bulanan yang tumbuh bertahap.
"Secara bulanan, Juli-Agustus penyaluran pembiayaan kita sudah di atas Rp2,5 triliun, masih jauh dari rata-rata bulanan kita sebelum pandemi Rp3,5 triliun, tapi sudah lebih baik ketimbang awal pandemi," tambahnya.
Sekadar informasi, sebelumnya Margono mengungkap akibat pandemi, penyaluran pembiayaan FIFGROUP mulai turun ke kisaran Rp2 triliun pada April 2020, berlanjut ke Mei 2020 yang jadi puncak penurunan karena berada di angka Rp1,9 triliun, adapun Juni 2020 sudah kembali naik ke Rp2,4 triliun.