1. Wow! Laba BRI Syariah (BRIS) Meroket 238 Persen
PT Bank BRI Syariah Tbk. membukukan kenaikan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar 238 persen pada kuartal III/2020 dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/YoY) dari Rp56,46 miliar menjadi Rp190,58 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan pada Harian Bisnis Indonesia, Senin (26/10/2020), perolehan laba BRI Syariah tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan setelah distribusi bagi hasil 39,63 persen YoY pada kuartal III/2020 menjadi Rp2,17 triliun. Selain itu, BRI Syariah juga mencatatkan adanya kenaikan beban operasional pada kuartal III/2020 sebesar 25,81 persen YoY menjadi Rp1,84 triliun.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Pemilik Proyek Jalan Tol Sulit Cari Dana, Perlu Politik Anggaran
Setahun setelah berjalannya pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin, pembangunan berbagai ruas tol terus dilanjutkan.
Bila selama 2014—2019 sudah dibangun jalan tol sepanjang 1.298 km, untuk lima tahun selanjutnya yaitu sampai dengan 2024 nanti jalan tol baru yang dibangun ditargetkan sepanjang 2.724 km sehingga total ruas tol di seluruh Indonesia akan mencapai panjang 4.817 km.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Tuding Menuding di Kasus Mega Korupsi Jiwasraya
"Lalu, bagaimana cara saya mengatur dan mengendalikannya?"
Pertanyaan itu disampaikan terdakwa kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Heru Hidayat ketika membacakan nota pembelaan atau pledoinya dalam sidang lanjutan, Kamis (22/10/2020). Pertanyaan tersebut merujuk kepada tudingan bahwa dirinya mengatur dan mengendalikan 13 Manajer Investasi (MI) dalam perkara tersebut.
Baca berita selengkapnya di sini.
4. Susun Rencana Ekonomi Lima Tahunan, China Berpeluang Lampaui AS Dekade Mendatang
China menyongsong pemetaan fase perkembangan ekonomi berikutnya. Pekan ini Pejabat Partai Komunis berkumpul untuk merumuskan rencana pembangunan lima tahunan negara itu.
Rencana lima tahun ke-14 China ini ditargetkan berpusat pada inovasi teknologi, kemandirian ekonomi, dan lingkungan yang lebih bersih.
Baca berita selengkapnya di sini.
5. Lo Kheng Hong Beberkan Soal Pilihannya di Saham Komoditas
Investor kawakan Indonesia, Lo Kheng Hong, justru mampu mendulang cuan besar dari fluktuasi pergerakan harga komoditas yang turut mempengaruhi saham-saham di sektor tersebut.
Lo Kheng Hong (LKH) buka-bukaan soal alasannya menyukai saham-saham komoditas. Sejumlah nama emiten disebut mulai dari PT Timah Tbk. (TINS), PT Indika Energy Tbk. (INDY), hingga PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP).
Baca berita selengkapnya di sini.