Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Perumahan dan Apartemen Mulai Menggeliat, Sinyal Positif?

Berdasarkan data OJK, KPR tumbuh 2,05 persen yoy pada September 2020, sedangkan KPA tumbuh 2,02 persen yoy.
Kendaraan bermotor melintas di depan gedung apartemen di Jakarta, Jumat (29/5/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Kendaraan bermotor melintas di depan gedung apartemen di Jakarta, Jumat (29/5/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA -- Kredit konsumsi, terutama sektor perumahan, mulai menunjukkan perkembangan positif pada September 2020 secara tahunan.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 2,05 persen secara tahunan (year on year/YoY) pada September 2020. Begitu juga dengan kredit pemilikan apartemen (KPA) yang tumbuh 2,02 persen YoY pada September 2020.

Hanya saja, kredit pemilikan ruko atau rukan masih terkontraksi 8,69 persen YoY. Kredit kendaraan bermotor (KKB) juga masih turun 18,21 persen YoY pada September 2020.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah menilai pertumbuhan KPR dan KPA sebetulnya masih tergolong kecil. Namun, setidaknya pertumbuhan tersebut telah menunjukkan sinyal positif adanya perbaikan dari sisi permintaan.

Menurutnya, pertumbuhan tersebut menunjukkan di tengah pandemi, masyarakat masih ada yang melakukan pembelian rumah. Terutama, mereka yang memiliki pengahsilan tetap seperti Aparatur Sipil Negara (ASN).

Apalagi, rumah merupakann kebutuhan primer sehingga kebutuhannya tetap akan dipenuhi meskipun di tengah pandemi.

"Saya kira ada peluang semakin meningkat apabila perlandaian kurva covid berlanjut, terutama lagi bila vaksin benar-benar segera bisa diproduksi dan didistribusikan," katanya kepada Bisnis, Rabu (4/11/2020) malam.

Ekonom PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede mengatakan laju pertumbuhan tahunan KPR dan KPA yang tercatat masing-masing 2,05 persen YoY dan 2,02 persen YoY pada September 2020, cenderung mengalami tren penurunan yang cukup signifikan.

Apalagi, merujuk realisasi KPR pada 2018 dan 2019 yang tumbuh masing-masing 13,3 persen YoY dan 10,3 persen YoY. Sementara itu, pertumbuhan KPA pada 2018 dan 2019 tercatat masing-masing 29 persen YoY dan 12 persen YoY.

Menurutnya, perlambatan pertumbuhan KPR dan KPR dipengaruhi oleh tren penurunan konsumsi rumah tangga khususnya pada tahun ini yang cenderung menurun tajam akibat pandemi Covid-19.

Sebagian konsumen cenderung menahan belanja, termasuk menahan pembelian rumah maupun apartemen dengan lebih mempertimbangkan untuk menabung selama menghadapi pandemi Covid-19.

Josua pun menilai di tengah pandemi hingga sampai vaksinasi dilakukan, konsumen cenderung akan menabung dan akan fokus konsumsi kebutuhan dasar.

"Pertumbuhan penyaluran KPR dan KPA diperkirakan paling cepat akan mulai meningkat pada semester II/2021 dengan mengasumsikan produksi dan pendistribusian vaksin sudah mulai dilakukan pada semester I/2021," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper