Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah bank besar menyatakan penyaluran kredit melalui channeling kepada perusahaan multifinance masih dalam kondisi terjaga di masa pandemi.
Sebelumnya, Ketua Bidang Kajian dan Pengembangan Perbanas Aviliani meminta perbankan untuk mewaspadai pemburukan aset portofolio kredit yang disalurkan melalui multifinance atau channeling di tengah kondisi pandemi.
Kewaspadaan tersebut berkaitan dengan sejumlah multifinance yang tutup. Meskipun tidak mau menyebut pasti nama perusahaannya, tetapi Avaliani menggambarkan penutupan salah satu multifinance telah berdampak pada portofolio kredit bank yang semua tidak masalah menjadi masuk kategori 5.
Menanggapi hal ini, PT Bank Central Asia Tbk. mencatatkan pembiayaan kredit melalui channeling sebesar Rp112,50 miliar per September 2020. Selain itu, rasio NPL pembiayaan channeling BCA tercatat sekitar 0,66 persen per September 2020.
Adapun pembiayaan channeling ini disalurkan melalui antara lain BCA Finance, BCA Multifinance, Koperasi Nusantara, BPR KPS, KlikACC, Indosurya, dan Fintech Modalku.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan kinerja kredit channeling perseroan masih terhitung aman dan tidak mengalami masalah di tengah pandemi.
Perseroan pun mengaku tidak melakukan strategi khusus terkait kredit channeling yang dilakukan melalui BCA Finance karena masih terhitung terkendali dengan baik.
Menurutnya, penyaluran kredit channeling masih diperlukan BCA di tengah pandemi karena bisa memanfaatkan sumber daya manusia yang ada dari multifinance.
"Kami akan tetap channeling dengan BCA Finance, masih bagus. Kalau bank yang kerjakan harus punya debt collector dan jumlah karyawan banyak, lebih bagus di multifinance," sebutnya, Kamis (26/11/2020).
Direktur Consumer Banking PT CIMB Niaga Tbk. Lani Darmawan mengatakan penyaluran kredit channeling yang dilakukan perseroan melalui CIMB Niaga Auto Finance masih tumbuh sekitar 15 persen pada Oktober 2020.
Sebagai anak usaha CIMB Niaga, perseroan melakukan alignment of risk appetite untuk memastikan fungsi kontrol yang bagus terhadap CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) sehinngga kondisi aset portofolio juga sehat. NPL yang disumbangkan CNAF per Oktober 2020 adalah 0,8 persen sehingga terhitung lebih baik dari industri.
Baca Juga : Menakar Risiko Sistemis Multifinance |
---|
Selain dengan CNAF, Lani mengaku CIMB Niaga juga melakukan kerja sama kredit channeling dengan perusahaan multifinance lainnya. Kredit channeling tersebut pun dipastikan masih terjaga dengan baik karena perseroan tetap melakukan filtering atas penyaluran kredit.
"Strategi kami melakukan filter dan portfolio management yang robust serta cross selling," sebutnya.
Terpisah, Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan pembiayaan yang disalurkan perseroan melalui multifinance ke segmen otomotif mencapai Rp31,53 triliun per akhir September 2020. Sementara itu, nilai NPL dari kredit channeling tersebut adalah sebesar 1,91 persen.
Sebagai upaya menjaga kualitas pembiayaan Bank Mandiri melalui multifinance ini, lanjutnya, perseron melakukan restrukturisasi atas debitur-debitur yang eligible, menyasar target market yang lebih selektif di masa PSBB dan new normal.
"Secara rutin melakukan performance quality review dengan multifinance perusahaan anak, antara lain guna mengambil langkah strategis dalam penagihan kredit," sebutnya.