Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan merger tiga bank syariah pada tahun depan akan mulai memperlihatkan hasil pertumbuhan ekonomi keuangan syariah pada 2024.
Wapres mengakui pertumbuhan bank syariah di Indonesia sempat terjebak di angka lima persen. Namun, dengan adanya merger maka akan terjadi proses percepatan pembangunan ekonomi syariah.
“Dalam waktu dekat ini berkembang, maka 2021 kita sudah mulai, jadi 2024 sudah terlihat hasilnya,” katanya dalam wawancara bersama Media Indonesia, Kamis (3/12/2020).
Sejatinya, pemerintah tidak mematok target resmi. Namun, akselerasi harus terlihat dari peningkatan jumlah lembaga keuangan mikro seperti bank wakaf menjadi 200-300 unit usaha dibanding saat ini hanya 50.
Begitu pula dengan koperasi syariah atau baitul mal wa tamwil (BMT) yang akan disokong dengan APBN dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir di bawah Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop).
“Kalau pesantren 28.000 di Indonesia, 10.000 saja bangun BMT, maka potensi pengembangan ekonomi syariah bisa lebih besar. Belum lagi KUR syariah dari [bank yang] dimerjer maka akan besar,” ujar Wapres.
Seperti diberitakan sebelumnya, merger antara PT Bank Syariah Mandiri (BSM), PT Bank BNI Syariah (BNIS) dan PT Bank BRIsyariah Tbk. (BRIS) direncanakan akan efektif per Februari 2021.
Bank syariah hasil merger akan berstatus sebagai perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia.