Bisnis.com, JAKARTA - Penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) PT Bank Maybank Indonesia Tbk. didominasi untuk modal kerja.
Hingga kuartal III 2020, Maybank Indonesia telah menyalurkan kredit segmen Community Financial Services (CFS) non-ritel senilai Rp38,7 triliun, di mana Rp22,6 triliun di antaranya, merupakan kredit untuk sektor UMKM.
Adapun penyerapan kredit Maybank Indonesia terhadap portofolio UMKM, didominasi atau sebesar 78 persen sebagai kredit modal kerja UMKM berjangka waktu pendek untuk membiayai operasional usaha, piutang dagang, pembelian bahan baku dan sebagainya.
Sementara sebesar 22 persen digunakan sebagai pinjaman investasi berjangka panjang untuk mendukung kebutuhan usaha UMKM seperti membiayai proyek investasi, perluasan usaha, pembelian alat produksi, dan lainnya.
Sebagai informasi, total keseluruhan kredit Maybank Indonesia (termasuk Global Banking dan CFS) yang telah disalurkan ke pasar mencapai Rp109,4 triliun di periode yang sama.
Kontribusi Maybank Indonesia terhadap kelangsungan sektor UMKM melalui penyaluran kredit telah membuahkan penghargaan, di mana pada 3 Desember 2020, Bank Indonesia (BI) memberikan penghargaan kepada perseroan sebagai Bank Pendukung UMKM Terbaik untuk kategori Bank BUKU 3 dan 4, di sela Pertemuan Tahunan BI yang diadakan secara virtual.
Penghargaan sebagai Bank Pendukung UMKM Terbaik untuk kelompok Bank BUKU 3 dan 4 ini merupakan penghargaan ketiga yang diterima Maybank Indonesia sejak 2018.
Steffano Ridwan, Direktur Community Financial Services Maybank Indonesia, mengatakan, penyaluran kredit usaha perseroan dilandasi pada prinsip empowering the community.
"Bank harus mampu mengikuti dinamika kebutuhan UMKM yang diwujudkan dalam berbagai kemudahan proses penyaluran kredit yang cepat, sederhana, dan fleksibel,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Selasa (5/1/2021).
Solusi unggulan Maybank Indonesia dalam menyalurkan fasilitas kredit bagi UMKM dilakukan dengan berbagai mekanisme.
Pertama, melalui program supply chain yang mengintegrasikan sebanyak 73 UMKM dengan peran masing-masing yaitu produsen, distributor, supplier, reseller hingga retailer (hulu hingga hilir) dalam kesatuan jaringan usaha.
Kedua, disalurkan melalui kemitraan dengan institusi perbankan/non-perbankan dalam program MyLinkage, seperti Bank Perkreditan Rakyat (BPR), kemitraan dengan koperasi plasma sawit serta dalam bentuk modal ventura.
Pada Desember 2019, Maybank Indonesia telah menyalurkan total kredit sebesar Rp4,1 triliun melalui program kemitraan MyLinkage.
Steffano melanjutkan sesuai visi Maybank Indonesia humanising financial services, pihaknya berupaya untuk memberikan akses pembiayaan yang beragam, mudah dijangkau dan sesuai dengan fitur nasabah UMKM dalam menjalankan roda usahanya mengingat kontribusi penting para pelaku UMKM terhadap ketahanan perekonomian nasional.
Maybank Indonesia juga aktif mendukung pemberdayaan UMKM melalui keikutsertaan pada berbagai aktivitas pelatihan coaching dan mentoring, menjalin kerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BeKraf) untuk menyediakan layanan transaksi perbankan dan pembiayaan untuk pengusaha di bidang ekonomi kreatif.
Selain itu, Maybank Indonesia bersama dengan dengan Maybank Foundation, yayasan sosial yang dimiliki Maybank Group, mengembangkan program pemberdayaan ekonomi yang ditujukan bagi komunitas penyandang disabilitas melalui Reach Independence & Sustainable Entrepreneurship (RISE) di beberapa kota di Indonesia secara daring.