Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minggu Ke-3 Februari, Aliran Modal Asing Masuk Capai Rp36,24 Triliun

Berdasarkan data transaksi 15-18 Februari 2021, total aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik mencapai Rp3,54 triliun. Jika dirincikan, jual neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp2,40 triliun dan jual neto di pasar saham mencapai Rp1,14 triliun.
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020).  Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat total aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia sepanjang 2021 mencapai Rp36,24 triliun.

“Berdasarkan data setelmen selama 2021 [year-to-date/ytd], nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto sebesar Rp36,24 triliun,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam siaran pers, Jumat (19/2/2021).

Adapun pada minggu ketiga Februari 2021, berdasarkan data transaksi 15-18 Februari 2021, total aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik mencapai Rp3,54 triliun.

Jika dirincikan, jual neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp2,40 triliun dan jual neto di pasar saham mencapai Rp1,14 triliun.

Di samping itu, BI melaporkan rupiah pada Kamis (18/2/2021) dibuka pada level (bid) Rp14.010 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara, rupiah pada Jumat pagi (19/2/2021) dibuka sedikit melemah, pada level (bid) Rp14.030 per dolar AS.

Imbal hasil SBN bertenor 10 tahun mengalami peningkatan, dari 6,49 persen pada Kamis (18/2/2021) menjadi 6,52 persen pada Jumat (19/2/2021).

Berdasarkan perkembangan tersebut, Erwin menyampaikan bank sentral akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

BI juga akan memperkuat langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper