Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rasio Kredit Bermasalah Diprediksi Bisa Tembus 2 Digit, Ekonom Desak Aturan Preventif

Otoritas harus membuat kebijakan susulan pascarestrukturisasi kredit. Pasalnya, risiko kredit (loan at risk/LaR) perbankan yang telah mencapai level 23 persen.
Ketua Bidang Pengkajian dan Pengembangan Perbanas Aviliani menjadi salah satu pembicara dalam Forum Diskusi Finansial Stabilitas Sektor Finansial dan Perppu Reformasi Keuangan, Selasa (1/9/2020)- Bisnis
Ketua Bidang Pengkajian dan Pengembangan Perbanas Aviliani menjadi salah satu pembicara dalam Forum Diskusi Finansial Stabilitas Sektor Finansial dan Perppu Reformasi Keuangan, Selasa (1/9/2020)- Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Rasio kredit bermasalah (nonperforming loan) industri perbankan dinilai berpotensi meningkat hingga mencapai level dua digit sebagai dampak dari pandemi Covid-19.

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani mengatakan hal ini tercermin dari risiko kredit (loan at risk/LaR) perbankan yang telah mencapai level 23 persen.

Dia menilai otoritas harus membuat kebijakan susulan pascarestrukturisasi kredit. Oleh karena itu, industri perbankan membutuhkan reformasi yang cepat melalui Omnibus Law sektor keuangan.

“Perbankan ke depan PR-nya pasca 2022, kalau kita lihat butuh reformasi cepat karena harus ada kebijakan susulan yang haru dilakukan. Karena kalau tidak, LaR sudah 23 persen, jika tidak ada kebijakan susulan, NPL bisa dua digit,” katanya dalam webinar, Selasa (30/3/2021).

Menurutnya, kenaikan rasio NPL yang berpotensi naik hingga dua digit jika tidak dimitigasi juga akan berdampak pada proses pemulihan ekonomi.

“Ekonomi yang harusnya sudah membaik bisa menurun karena rating kita sudah menurun, karena dianggap perbankan di Indonesia menjadi berisiko justru pascarestrukturisasi. Jadi memang peraturan yang satu harus diikuti peraturan berikutnya,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui, Otoritas Jasa Keuangan memperpanjang masa pemberian relaksasi restrukturisasi kredit, dari yang awalnya Maret 2021 menjadi Maret 2022.

Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan OJK No. 11/2020. Perpanjangan masa restrukturisasi diberikan guna stabilitas sektor keuangan tetap terjaga di tengah pandemi Covid-19.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper