Bisnis.com, JAKARTA - Rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) PT Bank Capital Tbk. tercatat sebesar 0 persen atau nihil pada Desember 2020.
Hal ini pun menjadi pertanyaan para investor, apa yang dilakukan perseroan sehingga rasio kredit bermasalah perseroan bisa 0 persen.
Dalam keterbukaan mengenai hasil public expose insidentil Bank Capital disampaikan bahwa pada tahun ini perseroan akan melakukan transformasi dari bank konvensional ke bank digital. Untuk itu, kredit telah dilakukan banyak penyelesaian.
"Apabila dilihat secara keseluruhan, kredit telah turun menjadi Rp6,4 triliun dan pada Maret 2021 kredit akan turun menjadi kisaran Rp3 triliun," demikian jawaban yang disampaikan dalam keterbukaan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (10/3/2021).
Secara keseluruhan, emiten dengan kode saham BACA ini akan bersikukuh untuk melakukan transformasi ini, sehingga segala sesuatu berkenaan dengan perkembangan pertumbuhan dari digital.
Bank Capital juga akan melakukan pelayanan yang berdasarkan pembiayaan digital, di mana kredit akan diberikan dari para pensiunan serta payroll dari perusahaan yang sudah bekerja sama dengan Bank Capital.
"Pada umumnya kredit yang akan kami salurkan pada 2021 yaitu pada sektor produktif, tetapi berdasarkan proses melalui digital," jelas manajemen.
Manajemen BACA juga menyampaikan target bertransformasi menjadi bank digital merupakan target keseluruhan karena tuntutan masyarakat untuk diberikan kemudahan-kemudahan yang bisa dilakukan.
Untuk itu, Bank Capital tidak hanya terbatas terhadap perusahaan-perusahaan digital, tetapi juga bekerja sama dengan perusahaan supplier ritel untuk mempersiapkan infrastruktur yang bisa memberikan kemudahan bagi para nasabah dalam menjangkau layanan secara keseluruhan sampai ke tempat-tempat yang saat ini belum bisa dijangkau oleh perseroan.