Bisnis.com, JAKARTA - Pesatnya perkembangan tekonologi internet saat ini sudah merambah keberbagai macam layanan, tak terkecuali perbankan. Fleksibilitas teknologi dan transformasi telepon menjadi telepon pintar (smart phone) memberikan kemudahan masyarakat untuk mengakses layanan perbankan.
Beberapa tahun lalu, industri perbankan sebenarnya sudah mengoperasikan layanan mobile banking dan online banking. Kedua layanan tersebut disambut baik oleh nasabah.
Namun, perkembangan tersebut tidak berhenti sampai di situ. Perbankan mulai mendirikan unit usaha baru, yaitu bank digital. Yang terbaru, bank digital milik konglomerat Jerry Ng. PT Bank Jago Tbk. (ARTO), akhirnya meluncurkan aplikasi keuangan pada Kamis (15/4/2021). Layanan yang diberi nama Jago tersebut sudah bisa diunduh (download) di App Store (Apple) dan Play Store (Android).
Rilisnya aplikasi Jago menambah deretan bank digital yang sudah terlebih dulu beroperasi, yaitu Jenius dari BTPN, Digibank dari DBS, TMRW dari UOB, D-Save dari Danamon dan juga Permata ME dari Permata Bank.
Lantas, apa sebenarnya bank digital?
Dilansir dari The Balance, perbankan online atau atau bank digital diartikan sebagai layanan perbankan secara daring. Melalui layanan ini, nasabah dapat melakukan transaksi secara online dan hanya menggunakan smart phone serta kartu kredit.
Dengan adanya bank digital, nasabah tak perlu repot untuk mengambil uang dimesin ATM jika ingin melakukan transaksi. Pasalnya, semua layanan dari bank digital sudah bisa diakses lewat smart phone.
Cara kerja layanan bank digital dirancang senyaman mungkin agar menghemat waktu nasabah dan memungkinkan mereka melakukan kegiatan perbankan sesuai jadwal nasabah sendiri, tidak mengikuti atau berpatokan kepada jam buka kantor cabang saja.
Hampir semua hal yang dapat anda lakukan di bank tradisional atau lokasi credit union dapat anda lakukan secara online, dimulai dengan membuka rekening.
Dalam layanan perbankan digital ini para nasabah selain dimanjakan dengan rasa cepat dalam melakukan transaksi, mereka juga memiliki peringatan informasi jika terdapat suatu penipuan yang menyangkut rekening mereka. Namun untuk data sendiri, nasabah bank digital lebih riskan untuk diretas dari pada data pemiliki rekening bank tradisional.
Selain itu, bunga dan biaya bulanan dari bank digital lebih baik dan rendah dari pada bank biasanya. Dalam biaya potongan bulanan, biaya yang ditawarkan oleh bank digital lebih rendah dari pada bank biasanya.
Bukan itu saja, dalam pembagian bunga tahunan yang tinggi dan bunga pinjaman yang rendah yang ditawarkan oleh bank digital.
Bagaimana nih, Sobat Bisnis tertarik untuk pindah ke bank digital?