Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I/2021, Bank DKI Cetak Laba Bersih Rp191,6 Miliar

Pertumbuhan laba bersih Bank DKI terutama ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 14,43 persen.
Nasabah melakukan transaksi di salah satu kantor cabang Bank DKI di Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Nasabah melakukan transaksi di salah satu kantor cabang Bank DKI di Jakarta, Rabu (14/8/2019).

Bisnis.com, JAKARTA - Bank DKI mencetak laba bersih sebesar Rp191,6 miliar pada kuartal I/2021.

Berdasarkan laporan Bank DKI, capaian tersebut meningkat 4,16 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp183,95 miliar.

Sekretaris Perusahaan Bank DKI Herry Djufraini mengatakan pertumbuhan laba bersih tersebut terutama ditopang oleh pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih sebesar 14,43 persen, dari semula tercatat sebesar Rp579,67 miliar pada kuartal I/2020 menjadi sebesar Rp663,30 miliar pada kuartal I/2021.

"Pertumbuhan laba bersih tersebut seiring dengan telah berangsur pulihnya perekonomian sehingga mempengaruhi permintaan kredit. Bank DKI mencetak laba bersih sebesar Rp191,6 miliar pada kuartal I/2021," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (26/5/2021).

Dia menuturkan Bank DKI membukukan pertumbuhan kredit sebesar 3,96 persen secara year-on-year menjadi Rp33,66 triliun hingga Maret 2021. Pertumbuhan kredit naik dibanding periode sebelumnya (yoy) sebesar Rp32,37 triliun.

Meski demikian, dia mengatakan Bank DKI tetap menerapkan berbagai inisiatif dan pengelolaan risiko yang efektif untuk menjaga kenaikan risiko kredit bermasalah.

"Penyaluran kredit dan pembiayaan juga dilakukan dengan sangat selektif dan memperhatikan prinsip kehati-hatian," ucapnya.

Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank DKI juga mengalami peningkatan sebesar 28,42 persen menjadi Rp42,98 triliun pada kuartal I/2021. Dia mengatakan pertumbuhan DPK tersebut utamanya didorong oleh pertumbuhan giro sebesar Rp11,34 triliun per Maret 2021, meningkat 74,87 persen dibanding periode sebelumnya sebesar Rp6,49 triliun.

Pertumbuhan DPK tersebut dibarengi dengan membaiknya rasio dana murah (CASA Ratio) dari sebelumnya 43,54 persen menjadi 47,56 persen.

Secara bertahap, lanjutnya, Bank DKI juga terus melakukan perbaikan kualitas kredit yang terjaga dengan baik. Pada kuartal I/ 2021, Rasio non-performing loan (NPL) gross masih terjaga sebesar 3,19 persen, meningkat 0,10 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Namun, Herry mengatakan peningkatan rasio NPL gross tersebut masih berada dibawah peningkatan rasio NPL industri perbankan sebesar 0,40 persen dari semula sebesar 2,77 persen pada kuartal I/2020 menjadi sebesar 3,17 persen pada kuartal I/2021.

Rasio NPL Net Bank DKI pada kuartal 1-2021 tercatat sebesar 0,62 persen dan berada dibawah rata-rata NPL Net industri perbankan sebesar 1,02 persen. Hal ini menunjukkan bahwa Bank DKI telah mengantisipasi potensi risiko dengan melakukan pencadangan meskipun terdapat program restrukturisasi.

“Risiko kredit memang menjadi tantangan tersendiri bagi perbankan mengingat kita masih diliputi dengan kondisi Pandemi Covid-19. Kami sangat bersyukur OJK melakukan perpanjangan ketentuan relaksasi hingga tahun 2022," imbuhnya.

Hal tersebut tentunya memberikan keleluasaan bagi industri perbankan dalam mengelola risiko kredit dengan lebih baik. Bank DKI juga telah melakukan sejumlah upaya perbaikan rasio kredit bermasalah melalui penagihan kredit secara intensif, pengambilalihan agunan, lelang agunan kredit, restrukturisasi kredit melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), dan hapus buku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper