Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Himbara sekaligus Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sunarso mengatakan empat bank BUMN telah sepakat untuk tidak mengenakan biaya transaksi di ATM Link.
Hal itu disampaikan Sunarso saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR pada Senin (14/6/2021).
"Ya polemiknya lebih seru dari pada manfaat kecil yang diperoleh bank. Maka kami sepakat ATM memutuskan tidak akan mengenakan biaya itu," katanya.
Sebelumnya, Himbara berencana menerapkan biaya transaksi cek saldo dan tarik tunai di ATM Link. Hal ini mendukung gerakan nasional nontunai (GNNT) atau mendorong cashless society serta mengurangi ketergantungan masyarakat atas penggunaan uang tunai dalam bertransaksi.
Adapun, rencana tarifnya yang diberlakukan pada transaksi nasabah BRI, Bank Mandiri, BNI dan BTN di ATM Link menjadi cek saldo Rp2.500, tarik tunai Rp5.000, dan transfer Rp4.000 atau biaya tetap untuk transfer. Kebijakan ini rencananya diterapkan mulai 1 Juni 2021 dan berlaku sampai dengan adanya penyesuaian di kemudian hari.
Sunarso menyampaikan semua bank sejatinya menerapkan biaya transaksi di semua anjungan tunai mandirinya. Hanya saja, bank-bank milik pemerintah awalnya memberi insentif terhadap biaya tersebut sejak pengenalan ATM Link.
Dia menyampaikan rencana normalisasi sebelumnya bukan untuk mendapat fee dari transaksi, melainkan mendorong masyarakat untuk beralih ke mobile banking. Lagi pula masyarakat tetap diberi pilihan untuk bertranskasi secara gratis di ATM bank masing-masing.
"Kalau masyarakat tetap mau tidak kena biaya. Ya, colok kartu BRI ke ATM BRI aja. Itu transaksi apa saja tidak kena biaya," imbuhnya.