Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mengklaim saldo dana haji meningkat selama masa pandemi.
Berdasarkan bahan paparan BPKH, saldo dana haji tercatat Rp144,91 triliun, naik 16,56 persen secara tahunan. Tren ini bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang naik 10,6 persen secara tahunan.
Sementara, nilai manfaat naik 0,81 persen secara tahunan menjadi Rp7,43 triliun. Pada tahun sebelumnya nilai manfaat mampu naik 29,1 persen secara tahunan.
Deputi Keuangan BPKH Juni Supriyanto menyampaikan keuangan masyarakat untuk naik haji tetap tinggi. Di luar itu, BPKH sendiri masih menyimpan dana haji tahunan yang tertahan sekaligus dengan nilai manfaatnya.
"Jadi saldo dana haji tetap naik. Adanya pembatalan haji yang dikeluarkan oleh pemerintah sehingga sebagain dana haji masih tersimpan di BPKH. Itu setoran lunas dan setoran awal jamaah haji ke Kemenag, termasuk nilai manfaat yang dijadikan subsidi penyelenggaraan haji," sebutnya Senin (5/7/2021).
Terkait nilai manfaat, dia menyampaikan pengelolaan dana haji tetap prudent. BPKH masih mampu meningkatkan nilai manfaat di tengah kontraksi ekonomi yang cukup dalam pada tahun lalu.
"Pada 2020, itu terjadi pandemi yang membuat terjadi kontraksi. Ini membuat nilai manfaat pun terjadi kontraksi, tetapi tetap naik," sebutnya.