Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan infrastruktur pelat merah PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) fokus ikut membantu pemerintah daerah (Pemda) dalam merealisasikan proyek-proyek pembangunan yang tertunda akibat pandemi Covid-19.
Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad menjelaskan hal ini dalam diskusi virtual Bisnis Indonesia Mid Year Economic Outlook 2021: 'Prospek Ekonomi Indonesia Pasca-Stimulus & Vaksinasi', Rabu (7/7/2021).
Edwin menjelaskan akomodasi pembiayaan infrastruktur untuk pembangunan daerah selama periode 2020 sampai 2021 ini tumbuh pesat, karena banyak Pemda memfokuskan anggarannya terserap untuk penanganan pandemi.
"Ada pergeseran orientasi pertumbuhan di mana pembiayaan Pemda itu menjadi portofolio pembiayaan yang semakin cepat pertumbuhannya dan semakin penting bagi portofolio pembiayaan SMI. Karena pada 2019 itu komitmen baru sekitar Rp5 triliun, tapi sekarang sudah sampai ke Rp26 triliun," ungkapnya.
Secara terperinci, dari total nilai komitmen sebesar Rp111,69 triliun dan outstanding terealisasi menyentuh Rp70,28 triliun per Mei 2021, nilai komitmen pembiayaan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ke Pemda mencapai Rp21,95 triliun dengan outstanding pembiayaan aktif Rp12,58 triliun atau naik 354,63 persen (year-on-year/yoy).
Terkini, tercatat telah ada 28 Pemda yang mengakses pinjaman SMI dengan nilai proyek Rp19,13 triliun. Edwin menjelaskan target pembiayaan untuk PEN Pemdacdi tahun ini mampu terealisasi lebih dari Rp20 triliun, terbagi Rp10 triliun berasal dari pemerintah, dan Rp10 triliun berasal dari dana SMI.
Baca Juga
Edwin menjelaskan bahwa ke depan proyek-proyek untuk Pemda yang akan menjadi incaran SMI di antaranya healthcare atau rumah sakit, saluran air minum atau SPAM, bendungan, rumah susun, pengembangan transportasi, dan akan meluas ke pembiayaan syariah.
Hal ini merupakan upaya SMI meningkatkan daya jangkau terhadap proyek-proyek yang lebih developmental untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat, bukan komersial, dengan tiga fokus utama, yaitu infrastruktur layanan dasar, peningkatan konektivitas, dan proyek-proyek dengan multiplier effect pemulihan ekonomi signifikan.
"PEN pinjaman daerah yang dapat mendukung pemulihan ekonomi di daerah ini, tentunya dibutuhkan adjustment penyesuaian fiskal daerah, dan juga butuh kesiapan eksekusi dari daerah untuk dapat menggunakan pinjaman ini dalam mendorong infrastruktur layanan dasar," tambahnya.