Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance) memulai strategi perbesaran porsi pembiayaan berbasis syariah ketimbang konvensional sejak awal periode 2021.
Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman menjelaskan komitmen perusahaan bersama induk usaha dalam memulai kampanye 'Sharia First' inilah kunci tetap menumbuhkan pembiayaan syariah di tengah kontraksi besar-besaran dari sisi industri pembiayaan syariah selama pandemi.
"Tahun 2020 kita sudah canangkan Syariah First, karena kompetisinya tidak seberat konvesional dan pencadangan di syariah itu masih mengacu PSAK 55. Jadi kita persiapkan betul sistem dan strategi ini buat 2021, buat berkompetisi di era new normal," jelasnya kepada Bisnis, Kamis (15/7/2021).
Hasilnya, dari Rp2,2 triliun total realisasi penyaluran kredit CNAF sampai Juni 2021, sekitar 54,5 persen merupakan pembiayaan dengan prinsip syariah. Adapun, apabila dibandingkan periode sebelumnya, nilainya telah mencapai hingga 10 kali lipat, karena kampanye ini baru dipersiapkan pada pertengahan 2020.
"Dari total penyaluran pembiayaan, yang menggunakan akad syariah sudah menyentuh Rp1,2 triliun. Jadi kita tetap optimistis, langkah ini bisa membawa kita mencapai target tumbuh double digit ketimbang periode 2020," tambah Ristiawan.
Ristiawan menjelaskan strategi Syariah First ini memang baru diterapkan pada akad pembiayaan kendaraan. Ke depan, produk pembiayaan porsi haji diharapkan turut menyumbang porsi besar dalam pembiayaan berbasis syariah CNAF.
Baca Juga
Sekadar informasi, produk pengurusan porsi haji (PPH) bertajuk 'CNAF Haji' ini baru meluncur pada kisaran April 2021, melengkapi jajaran produk pembiayaan CNAF lain, yaitu kendaraan roda empat baru & bekas, serta pembiayaan multiguna.
"Sekarang produk baru ini belum optimal, sebenarnya karena tertunda saja berkaitan pembatasan sosial itu kan juga berpengaruh ke koordinasi kita dengan Kementerian Agama. Total baru sekitar 250 calon jamaah yang kita bantu. Kita akan fokus setelah kegiatan efektif bisa kembali lagi, karena kita yakin market produk ini di Indonesia besar," tambahnya.
Berdasarkan laporan keuangan CNAF, penyaluran pembiayaan baru sepanjang periode 2020 mencapai Rp3,75 triliun, atau masih tercatat meningkat 5 persen (year-on-year/yoy) dari capaian realisasi pembiayaan sepanjang 2019 di Rp3,5 triliun.
Namun demikian, pandemi membuat aset piutang pembiayaan bersih CNAF turun 6,39 persen (yoy) menjadi Rp2,98 triliun, sudah termasuk piutang pembiayaan berbasis syariah bersih yang pada tutup buku tahun 2020 mencapai Rp627,43 miliar atau turun 16,52 persen (yoy) ketimbang periode 2019.
Ristiawan optimistis sentimen dari meredanya pandemi dan pemulihan ekonomi nasional yang harapannya terjadi pada kuartal IV/2021, serta bertahannya momentum lonjakan permintaan kredit mobil baru akibat subsidi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), bakal membawa aset pembiayaan CNAF sepanjang 2021 tumbuh di kisaran 20 persen (yoy).