Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fintech Lending di Pedesaan Tidak Bisa Hanya Jagokan Teknologi

Berbeda dengan segmen pengguna di perkotaan yang sudah lebih melek teknologi dan terbiasa melakukan transaksi secara cashless, wilayah pedesaan masih memiliki keterbatasan.
Ilustrasi teknologi finansial. /Flickr
Ilustrasi teknologi finansial. /Flickr

Bisnis.com, JAKARTA — Teknologi finansial (fintech), terutama di sektor pinjam-meminjam dana atau lending, tetap membutuhkan ekosistem yang mampu mengakomodasi pendampingan manusia, agar mampu menembus daerah-daerah terpencil di Indonesia.

Hal ini diungkap Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika RI 2014-2019 yang kini resmi menjadi Komisaris Utama Grup PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) per 1 Juli 2021, dalam diskusi virtual bersama Amartha bertajuk 'Digitalisasi UKM Informal Indonesia', Senin (19/7/2021).

Rudiantara menjelaskan bahwa fintech lending merupakan salah satu klaster dengan pemain terbanyak di samping fintech pembayaran atau payment gateway, dan memiliki potensi memberikan dampak sosial yang besar buat Indonesia.

Terlebih, bagi para pemain yang memang mengkhususkan diri mengakomodasi peminjam segmen UMKM. Salah satunya, Amartha yang lebih spesifik lagi menyasar wanita pelaku usaha mikro di pedesaan.

Pasalnya, berbeda dengan segmen pengguna di perkotaan yang sudah lebih melek teknologi dan terbiasa melakukan transaksi secara cashless, wilayah pedesaan masih memiliki keterbatasan.

"Isu yang lain adalah bagaimana mereka bisa terus produktif setelah diberi pinjaman, sustainable, berkelanjutan. Bagaimana teknis melakukan transaksi, mengelola keuangan, dan ini tidak bisa hanya lewat digital saja. Harus ada sentuhan dari orang," ungkapnya.

Chief Commercial Officer Amartha Hadi Wenas sepakat bahwa keberadaan tim lapangan penting bagi Amartha dalam menjangkau segmen borrower, terutama yang berada di luar Jawa.

"Kita buat semacam riset, dan salah satu challenge kita terhadap segmen ini, memang ada semacam technophobia. Karena belum terbiasa, masih ada takut-takut buat klik di platform, dikira sekali pencet sudah ada proses tertentu. Jadi pikir mereka mendingan nggak usah, daripada masalah. Inilah yang untuk saat ini perlu sekali pendampingan," jelasnya.

Oleh sebab itu, Amartha pun terus mengembangkan platform dan terus memperluas layanan menjadi lebih dari sekadar aplikasi pinjam-meminjam, tentunya demi memenuhi kebutuhan spesifik borrower emak-emak yang bergiat sebagai pembuat makanan ringan, kerajinan tangan, pengelola warung makan, atau warung kelontong yang menjadi incaran.

Salah satu inovasi yang telah meluncur, yaitu Amartha Plus, mengakomodasi Warung Loan Mitra untuk kulakan supply warung dengan skema paylater, Warung Loan non Mitra yang bekerja sama dengan Sampoerna Retail Community (SRC), dan Amartha Pulsa (PPOB) untuk Mitra yang berminat menggelar jasa pulsa, token listrik, sampai pembayaran tagihan.

"Jadi apakah sampai 10 tahun lagi masih kita dampingi terus? Tentu saja tidak. Karena baru cycle pertama, baru pertama kali kenal, ya, kita bimbing. Lama-lama yang sudah lebih mandiri, kita lepas, kita lanjut lagi menggelar pendampingan ke wilayah lainnya," tambahnya.

Terkini, lewat 139 titik layanan di Sumatra, 261 titik layanan di Jawa, dan 79 titik di wilayah Sulawesi, total penyaluran Amartha sepanjang semester I/2021 mencapai Rp524 miliar ke luar Jawa, dan senilai Rp346 miliar untuk wilayah Jawa.

Akumulasi Mitra Amartha 'emak-emak' pengusaha mikro kini telah mencapai 719.616 mitra dan mitra aktif sebanyak 471.844. Amartha pun memiliki target mengincar jumlah mitra menembus 1 juta pada akhir tahun 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper