Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mayapada (MAYA) Perkuat Digitalisasi, Capex IT hingga Rp200 Miliar Tahun Ini

Bank Mayapada sebagai bank konvensional saat ini telah mengarah ke produk digital. Perseroan juga akan terus memperkuat pengembangan produk-produk digital.
Direktur Utama Hariyono Tjahjarijadi, bersama Komisaris Hendra usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank Mayapada, Rabu (21/7/2021)/Bisnis-M. Richard
Direktur Utama Hariyono Tjahjarijadi, bersama Komisaris Hendra usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank Mayapada, Rabu (21/7/2021)/Bisnis-M. Richard

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA) menggelontorkan belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk bidang IT sebesar Rp200 miliar pada 2021. Hal itu sejalan dengan strategi perseroan untuk memperkuat produk digital.

Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi menyebutkan pandemi Covid-19 membuat perubahan dalam gaya hidup masyarakat, termasuk transaksi keuangan. Dari situ, perseroan juga harus mengikuti dan mengakomodir perubahan yang terjadi.

Dia menjelaskan pihaknya sebagai bank konvensional saat ini telah mengarah ke produk digital. Perseroan juga akan terus memperkuat pengembangan produk-produk digital.

"Produk akan terus berevolusi, tidak sebatas mobile banking dan internet banking, karena saat ini digital banking adalah suatu keharusan," ungkapnya dalam laporan public expose di pengumuman Bursa pada Senin (26/7/2021).

Untuk itu, Bank Mayapada mengalokasikan capex di bidang IT mencapai hampir Rp200 miliar pada tahun ini. Jumlah tersebut diperuntukkan bagi pengembangan produk-produk baru.

Selain itu, capex digunakan untuk pengamanan (security) dan infrastruktur digital banking yang juga membutuhkan biaya yang besar. "Karena selain pengembangannya, keamanan juga menjadi concern utama Bank Mayapada," imbuhnya.

Lebih lanjut, Bank Mayapada terus mencari terobosan baru untuk mencari penyaluran kredit yang tepat di tengah permintaan kredit yang masih lemah. Hal itu diakui memang tidak mudah apalagi bank lain juga melakukan hal serupa, terutama di segmen UMKM.

Hariyono mengatakan salah satu terobosan yang dilakukan perseroan yakni berkolaborasi dengan fintech dalam penyaluran kredit. "Kami berkolaborasi dengan fintech yang reliable untuk melakukan terobosan fasilitas pinjaman. Dan semoga dengan adanya pelonggaran PPKM, dunia usaha yang kecil-kecil dapat kembali bangkit," katanya.

Hariyono menambahkan perseroan juga tetap menjaga likuiditas dengan baik untuk memperisapkan diri setiap saat dunia usaha muai bergerak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper