Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duh, Saham Bank-Bank Mini Longsor Serempak. Kenapa Ya?

Hingga penutupan perdagangan setidaknya terdapat 11 bank yang sahamnya terkoreksi di atas 6 persen dan 3 bank dengan penurunan saham di level 5 persen.
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Saham bank-bank kecil kompak longsor pada perdagangan hari ini, Jumat (13/8/2021) di tengah pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG).

Berdasarkan data RTI, indeks komposit ditutup terkoreksi tipis 0,16 poin ke level 6.139,49. Sepanjang hari, IHSG bergerak di rentang 6.113,26 - 6.179,89. Sementara, hingga penutupan perdagangan setidaknya terdapat 11 bank yang sahamnya terkoreksi di atas 6 persen dan 3 bank dengan penurunan saham di level 5 persen. (lihat tabel)

Saham PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) mencatatkan koreksi paling dalam sebesar 6,83 persen ke level 464. BABP pun bergerak di rentang 464-498 pada perdagangan hari ini dan mencatatkan kapitalisasi pasar senilai Rp11,81 triliun.

Dalam 3 hari perdagangan sebelumnya, BABP juga mencatatkan penurunan lebih dari 6 persen atau menyentuh auto reject bawah (ARB). Dalam sepekan terakhir, saham Bank MNC terkoreksi 10,77 persen.

SahamPerubahan (%)Harga
AMAR-5,45312
BACA-5,49482
INPC-5,59169
BKSW-6,34266
AGRS-6,55314
BCIC-6,55785
SDRA-6,59780
BVIC-6,60184
DNAR-6,63338
BSIM-6,701.045
BBSI-6,725.550
BGTG-6,76276
BNBA-6,821.230
BABP-6,83464

Perseroan sepanjang semester I tahun ini mencatatkan laba bersih tahun berjalan senilai Rp4,78 miliar. Jika dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya, maka terdapat penurunan sebesar 6,7 persen year on year (yoy) dari Rp5,13 miliar.

Dari laporan keuangan perseroan yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (12/8/2021), penurunan laba tersebut didorong oleh pendapatan bunga bersih yang lebih rendah. Pada 30 Juni 2021 pendapatan bunga bersih MNC Bank tercatat senilai Rp192,53 miliar, menurun 14,52 persen yoy dari Rp225,25 miliar.

Pada periode yang sama, MNC Bank membukukan penyaluran kredit senilai Rp7,70 triliun atau naik 8,15 persen dibandingkan dengan akhir tahun lalu (year to date). Dari sisi himpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat giro senilai Rp1,18 triliun, tabungan Rp1,24 triliun, dan simpanan berjangka atau deposito senilai Rp7,50 triliun.

Secara total BABP membukukan kenaikan 7,82 persen ytd dari sisi simpanan masyarakat, yaitu senilai Rp9,92 triliun dibandingkan dengan Rp9,2 triliun per akhir 2020.

Selain MNC Bank, saham PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA) juga terkoreksi sebesar 6,82 persen ke level 1.230. Pada hari ini, BNBA bergerak di rentang 1.230-1.300 dengan turnover senilai Rp19,45 miliar dan kapitalisasi pasar senilai Rp2,84 triliun.

Sebelumnya, pada perdagangan pada 12 Agustus 2021 dan 10 Agustus 2021, BNBA melemah masing-masing sebesar 6,71 persen dan 6,91 persen. Dalam satu minggu terakhir BNBA pun telah terkoreksi 18,27 persen.

Perseroan berencana menyelenggarakan rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan pada Senin, 16 Agustus 2021, pukul 15.00 WIB di Jakarta. Berdasarkan pengumuman di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (23/7/2021), Direksi Bank Bumi Arta menyampaikan ada lima mata acara yang dibahas dalam rapat tersebut.

Salah satunya, penetapan penggunaan laba perseroan untuk tahun buku 2020. Agenda rapat berikutnya yakni perubahan pengurus perseroan.

Selanjutnya, laporan tahunan perseroan termasuk pengesahan laporan keuangan dan laporan tugas pengawasan dewan komisaris untuk tahun buku 2020.

Lalu, penunjukan akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan perseroan tahun buku 2021 serta penetapan honorarium dewan komisaris perseroan dan memberi kuasa kepada dewan komisaris perseroan untuk menentukan gaji dan tunjangan anggota direksi perseroan.

Sebelumnya, Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menilai saham perbankan terkena sentimen perpanjangan kebjakan PPKM yang diumumkan pemerintah kemarin.

Diketahui, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan bahwa pemerintah memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 dan 4 hingga 16 Agustus 2021. Perpanjangan itu disampaikan dalam konferensi pers, dikutip dari YouTube Setpres, Senin (9/8/2021).

Namun demikian, Trioksa memproyeksikan sentimen PPKM terhadap saham perbankan hanya bersifat sesaat. Meski kebijakan pembatasan diperpanjang, tetapi pemerintah memberikan kelonggaran seperti rumah ibadah dan mal.

"PPKM ini untuk menurunkan kasus corona dan tidak akan berlangsung lama. Jadi, masih prospek bila melihat mulai adanya pelonggaran di tengah PPKM dan didukung juga dengan pertumbuhan ekonomi," katanya, Selasa (10/8/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper