Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masuk Indonesia, Boku Bidik Transaksi 'Belanja Online' Lintas Negara

Boku melihat potensi di mana layanan dompet mobile di Indonesia akan memiliki nilai transaksi sekitar US$107 miliar, yang akan mendorong peningkatan jumlah konsumen digital.
Ilustrasi teknologi finansial/Flickr
Ilustrasi teknologi finansial/Flickr

Bisnis.com, JAKARTA - Penyedia solusi pembayaran mobile terkemuka di dunia, Boku Inc., meluncurkan M1ST alias Mobile First sebagai jaringan pembayaran mobile global, di mana Indonesia menjadi salah satu pasar incaran. Vice President dan General Manager Boku untuk Asia Pasifik Loke Hwee Wong mengungkapkan negara Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan dengan digitalisasi paling cepat di dunia.

Hal ini tergambar sejak 2020, pengguna internet Asia Tenggara meningkat sebesar 400 juta dengan 70 persen dari wilayahnya saat ini telah beroperasi secara online. Bersamaan dengan peningkatan tren konsumsi akibat pandemi, kesadaran akan e-commerce semakin meningkat, demikian juga dengan penggunaan dompet mobile.

"Kawasan Asia Tenggara sangat bergantung pada penggunaan uang tunai dan transfer bank sebelum penggunaan dompet mobile, kenyamanan dan aksesibilitas melalui penggunaan layanan dompet mobile bernilai akan membuat Asia Tenggara kian unggul dalam adopsi pembayaran mobile di seluruh dunia," ungkap Loke dalam keterangannya, Kamis (19/8/2021).

Bidikan ke pasar Indonesia pun merupakan langkah lanjutan dari Laporan Mobile Wallets oleh Boku yang dilakukan bersama dengan Juniper Research, yang menemukan bahwa pengguna dompet mobile di Indonesia diperkirakan meningkat tiga kali lipat menjadi 202 juta pada tahun 2025.

Pada laporan ini, juga diperkirakan bahwa layanan dompet mobile di Indonesia akan memiliki nilai transaksi sekitar US$107 miliar, yang akan mendorong peningkatan jumlah konsumen digital. Selain itu, menurut World Bank, proporsi orang dewasa yang mengakses internet di Indonesia meningkat dari 13 persen menjadi 51 persen di antara tahun 2011 hingga 2019.

Oleh sebab itu, harapannya jaringan Boku lewat M1ST mampu menghilangkan kerumitan pertimbangan teknis, hukum, dan kontrak yang berbeda-beda, menyederhanakan lebih dari 330 metode pembayaran menjadi satu skema jaringan.

Lebih dari 330 metode pembayaran mobile tersebut di antaranya, seperti dompet mobile, tagihan operator langsung, dan skema pembayaran real-time, mencapai 5,7 miliar akun pembayaran mobile di 90 negara dalam satu integrasi.

Untuk jangkauan di Asia, mitra pembayaran Boku untuk dompet digital telah meliputi: AliPay, Dana, GCash, GoPay, GrabPay, KakaoPay, LINE Pay, Ovo, PayMaya, PayPay, Toss, Touch 'n Go, Truemoney.

Boku juga bermitra dengan mitra pembayaran untuk menawarkan tagihan operator di antaranya: AIS, BSNL, Celcom, Digi, dtac, Globe, Indosat Ooredoo, Jio, Korea Telecom, KDDI, LG U+, Maxis, M1, NTT Docomo, StarHub, Singtel, Softbank, SK Telecom, Smart, Smartfren, Tata Docomo, Telkomsel, Three, TrueMove, Vodafone, dan XL.

Boku pun berharap kehadiran M1ST akan semakin mendukung peningkatan e-commerce di Indonesia, dengan menghubungkan pedagang global dengan konsumen global melalui pembayaran mobile.

CEO Boku Jon Prideaux mengungkapkan telah melihat pergeseran mendasar pada daya beli konsumen dari barat ke timur, dari pasar mapan ke pasar berkembang, dan dari kartu kredit ke pembayaran mobile. Kehadiran jaringan M1ST diharapkan dapat memungkinkan pedagang global memperoleh, memonetisasi, dan mempertahankan konsumen mobile-first.

"Agar pedagang dapat memanfaatkan potensi besar konsumen mobile-first, mereka harus menerima metode pembayaran yang mereka miliki dan sukai, melalui layar digital. Kami telah menghabiskan satu dekade terakhir mengirimkan pelanggan baru ke pedagang kami melalui pembayaran mobile," ungkapnya.

M1ST dirancang untuk mengeliminasi kesulitan penerimaan pembayaran mobile, memastikan 'pedagang online' lintas negara dapat menerima pembayaran mobile lebih cepat dengan biaya lebih rendah, dan fokus membangun hubungan jangka panjang yang lebih baik dengan pelanggan. Pasalnya, pada tahun 2025, hampir 60 persen konsumen di seluruh dunia diprediksi akan menggunakan dompet digital. Jaringan M1ST mengikuti permintaan pasar untuk memaksimalkan pendapatan pedagang.

Oleh sebab itu, M1ST menyediakan satu skema global untuk para pedagang, dengan menghilangkan kerumitan pajak lokal, valuta asing, dan repatriasi tunai. Selain itu, melalui lisensi pembayaran dan entitas lokal, M1ST mampu menerima pembayaran yang diatur hampir di 50 negara.

Penelitian mendalam tentang perilaku konsumen Indonesia terhadap dompet mobile menunjukkan bahwa dompet mobile banyak digunakan untuk pengeluaran belanja online, diikuti dengan pembayaran di berbagai toko.

Populasi usia muda dengan mobilitas tinggi, ditambah dengan tingkat penetrasi kartu kredit yang sangat rendah di Indonesia, kebutuhan akan metode pembayaran digital adalah pendorong utama konsumsi dompet mobile karena berfungsi sebagai metode pembayaran yang cepat dan mudah bagi kalangan konsumen yang lebih muda.

"Dompet mobile seperti OVO, ShopeePay, dan LinkAja adalah beberapa pemain kunci dalam lanskap dompet mobile Indonesia. Konsumen digital biasanya menggunakan lebih dari satu dompet mobile, dengan alasan berbagai manfaat, serta pelaku ritel hanya menerima dompet mobile tertentu, yang menjadi sorotan utama masalah penerimaan pedagang. M1ST mengintegrasikan semua jenis pembayaran ini ke dalam satu skema," jelasnya.

Oleh sebab itu, platform teknologi Boku membantu pedagang yang memiliki tuntutan tinggi di seluruh dunia menarik, mengonversi, dan mempertahankan pelanggan melalui metode pembayaran mobile.

Dengan mengubah infrastruktur pembayaran, para pedagang akan memiliki sumber keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, Boku dengan aman mengaktifkan berbagai model bisnis pedagang baru, mulai dari bundling hingga berlangganan. Platform Boku telah digunakan di lebih dari 70 negara dengan lebih dari satu miliar transaksi terverifikasi pada tahun 2020, menyumbang $8,5 miliar untuk ekonomi digital.

Pelanggan yang mempercayai Boku untuk menyederhanakan pendaftaran, memperoleh pengguna baru, dan mencegah penipuan termasuk pemimpin global seperti Apple, DAZN, Facebook, Google, Microsoft, Netflix, PayPal, Sony, Spotify, dan Tencent.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper