Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Saham Bank Mini Masih Tersungkur. Bakal Rebound Setelah Rilis Regulasi Bank Digital?

Koreksi saham bank digital ini bersama dengan rencana OJK merilis POJK tentang Bank Umum yang dijadwalkan pada hari ini. Lantas, mampukah regulasi bank digital bakal membawa sahamnya ke zona hijau?
Azizah Nur Alfi
Azizah Nur Alfi - Bisnis.com 19 Agustus 2021  |  13:04 WIB
Saham Bank Mini Masih Tersungkur. Bakal Rebound Setelah Rilis Regulasi Bank Digital?
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis - Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Mayoritas saham bank BUKU II kembali melanjutkan koreksi hingga menyentuh batas auto reject bawah (ARB) pada perdagangan sesi I hari ini, Kamis (19/8/2021).

Beberapa di antaranya saham bank mini yang bertransformasi menjadi bank digital. Misalnya, saham PT Bank MNC Internasional Tbk. yang anjlok, 6,97% ke level Rp374.

Saham MNC Bank tercatat koreksi beruntun sejak awal pekan lalu, Senin (9/8/2021) yang turun 6,56% di level Rp570. Dalam sepekan terakhir, harga sahamnya sudah anjlok 30,09%.

Begitu juga, saham PT Bank Neo Commerce Tbk. yang turun 6,67% ke level Rp1.330 pada sesi I hari ini. Harga saham BBYB turun beruntun di atas 6% sejak awal pekan ini.

Koreksi saham bank digital ini bersama dengan rencana OJK merilis POJK tentang Bank Umum yang dijadwalkan pada hari ini. Lantas, mampukah regulasi bank digital bakal membawa sahamnya ke zona hijau?

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi anjloknya harga saham bank mini, terutama yang bertransformasi menjadi bank digital.

Selain dipengaruhi aksi profit taking investor, penurunan harga saham bank digital terjadi karena rotasi sektor dari saham bank digital dan teknologi ke saham big caps.

"Ada beberapa faktor. Pertama, terjadinya aksi profit taking setelah bank-bank mini menguat signifikan. Kedua, terjadinya sector rotation dari digital bank dan tech stock ke emiten big caps," katanya kepada Bisnis, Rabu (18/8/2021) malam.

Di samping itu, dia menilai rencana aksi korporasi perseroan turut memengaruhi penurunan harga sahamnya. Beberapa emiten bank digital memang diketahui akan melaksanakan rights issue, seperti Bank Neo Commerce, Bank Capital, dan MNC Bank.

"Untuk yang rights issue, biasanya memang harga saham akan bergerak mendekati harga RI-nya [rights issue]," imbuhnya.

Henriko masih mencermati apakah ketentuan bank digital yang dirilis OJK akan menjadi sentimen yang mendorong pergerakan saham bank mini yang bertransformasi menjadi digital.

Namun, jika saham bank mini berhasil rebound pasca-rilis ketentuan bank digital, maka hal itu dinilai masih tergolong wajar karena harga sahamnya sudan turun banyak.

"Kalaupun rebound masih tergolong wajar karena banyak bank mini sudah anjlok berhari-hari. Jadi potensi terjadinya technical rebound sangat dimungkinkan," katanya.

Pergerakan harga saham bank digital sampai dengan sesi I hari ini (19/8/2021): 

Perubahan (%)Harga saham
1D1W(Rp per saham)
AGRO-0.94-7.492,100.00
BBYB-6.67-9.221,330.00
BACA1.35-13.46450.00
BBHI-0.46-14.842,180.00
BKSW1.65-18.54246.00
BTPN-1.750.722,800.00
BBKP-6.84-6.03545.00
ARTO-4.170,6316,100.00
BABP-6.97-30.09374.00
BANK-0.27-1.843,740.00

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

perbankan saham bank Digital Banking Bank Digital
Editor : Ropesta Sitorus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top