Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai ruang bagi peningkatan digital banking masih cukup lebar. Pasalnya, tingkat penetrasi perbankan digital baru dirasakan oleh 39,2% masyarakat Indonesia.
Padahal perilaku masyarakat saat ini lebih condong pada transaksi digital. Bahkan, pertumbuhan kinerja e-commerce nasional diperkirakan mampu mencapai US$124 miliar pada 2025.
Hal tersebut akan menjadi pangsa pasar yang cukup besar bagi perbankan. Oleh karena itu, pengembangan digital perbankan pun masih perlu terus ditingkatkan sekaligus terintegrasi dengan pelaku ekonomi digital lainnya.
Kabar mengenai perkembangan bank digital di Tanah Air itu menjadi salah satu berita pilihan editor Bisnisindonesia.id. Selain berita finansial, beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik juga tersaji dari redaksi Bisnisindonesia.id.
Berikut intisari dari setiap berita pilihan:
1. Kredit Payroll Dominasi Bisnis Konsumer Duo Bank BUMN Terbesar
Kredit payroll menjadi penopang utama bagi kredit konsumer pada dua bank BUMN terbesar Tanah Air, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Bagi bank, penyaluran kredit kepada nasabah payroll lebih mudah sebab bank telah memiliki data nasabah. Selain itu, bank memiliki jaminan kesinambungan pembayaran cicilan dari potongan terhadap gaji bulanan.
Adapun kredit payroll di Bank Mandiri berkontribusi hingga 38% dari kredit konsumsi dengan jumlah nasabah mencapai lebih dari 4 juta dan rata-rata volume transaksi Rp20 hingga Rp30 triliun per bulan.
Sedangkan BRI mencatat kredit payroll hingga akhir Juni tercatat sebesar Rp102,6 triliun, tumbuh positif sebesar 1,8% YoY. Kredit tersebut pun mendominasi penyaluran kredit konsumsi BRI dengan komposisi mencapai 70,3%.
Baca selengkapnya: https://bisnisindonesia.id/article/kredit-payroll-dominasi-bisnis-konsumer-duo-bank-bumn-terbesar
2. Garuda Menanti Dua Momentum untuk Pacu Pendapatan Tahun Ini
PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) terus berupaya untuk keluar dari ancaman kepailitan. Kinerja keuangan perseroan memang tertekan cukup dalam imbas pandemi Covid-19.
Meski begitu, perseroan tetap optimistis bisa mulai memperbaiki kinerja pada tahun ini. Apalagi terdapat dua momentum yang dapat mendukung masuknya pendapatan bagi perusahaan.
Salah satu momentum yang dapat menjadi titik balik perusahaan tahun ini yaitu penerbangan umrah ke Arab Saudi. Perseroan sangat berharap penerbangan umrah dapat dibuka kembali Oktober 2021 mendatang.
Baca selengkapnya: https://bisnisindonesia.id/article/garuda-menanti-dua-momentum-untuk-pacu-pendapatan-tahun-ini
Garuda Indonesia - istimewa
3.Penetrasi Digital Banking Baru 39%, Potensi Besar di Depan Mata
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan pertumbuhan ekonomi ke depan akan lebih didorong oleh banyak transaksi digital. Salah satunya melalui pertumbuhan kinerja e-commerce nasional yang diperkirakan mampu mencapai US$124 miliar pada 2025.
Hal tersebut akan menjadi pangsa pasar yang cukup besar bagi perbankan. Oleh karena itu, pengembangan digital perbankan pun masih perlu terus ditingkatkan sekaligus integrasinya dengan pelaku ekonomi digital lainnya.
Adapun, lima transaksi yang menjadi pilihan utama masyarakat dalam menggunakan bank digital yaitu, kegiatan menabung, belanja online, bayar tagihan, pesan makanan, dan top up e-wallet.\
Baca selengkapnya: https://bisnisindonesia.id/article/penetrasi-digital-banking-baru-39-potensi-besar-di-depan-mata
4. Memaksimalkan Simpul Logistik Perikanan di Pelabuhan Krakatau
Krakatau International Port merupakan pelabuhan pangan terbesar di Asean serta dry port kontainer yang terintegrasi. Keberadaannya perlu dioptimalkan sebagai simpul logistik perikanan.
Sejauh ini, Krakatau International Port merupakan pelabuhan curah makanan dan padi-padian terbesar di kawasan Asean, dengan kapasitas terpasang mencapai 25 juta ton per tahun yang terintegrasi dengan fasilitas logistik.
Selain itu, pelabuhan ini juga merupakan dry port kontainer produk manufaktur, kemasan, makanan olahan dengan sistem yang sudah terintegrasi dari layanan hulu hingga hilir. Sehingga mampu menampung dan memfasilitasi ekosistem pendaratan logistik, hingga penyimpanan dan kegiatan distribusi.
Baca selengkapnya: https://bisnisindonesia.id/article/memaksimalkan-simpul-logistik-perikanan-di-pelabuhan-krakatau
5. Menepis Keraguan di Ujung Masa Diskon PPNBM Mobil 100%
Kebijakan diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) kendaraan bermotor diterapkan mulai 1 Maret. Insentif diskon 100% diberikan pada periode pertama 3 bulan atau hingga Juni 2021. Pada tahap kedua Juni-Agustus 2021, diskon tarif 50%, dan tahap ketiga September-Desember 2021 berlaku diskon 25%.
Dalam perkembangannya, periode diskon PPnBM 100% diperpanjang hingga Agustus atau pada periode kedua. Adapun pada periode ketiga, diskon tarif PPnBM ditetapkan tidak berubah, yakni 25%.
Insentif diskon PPnBM dinilai efektif menggairahkan pasar mobil nasional. Pemberlakukan PPKM Darurat sedikit memberi tekanan, namun penjualan otomotif masih di atas 60.000 unit per bulan.
Baca selengkapnya: https://bisnisindonesia.id/article/menepis-keraguan-di-ujung-masa-diskon-ppnbm-mobil-100
Selamat membaca!