Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deadline Tahun Depan, Bank Mini Fokus Penuhi Modal Inti Minimun Rp3 Triliun

OJK menetapkan pada akhir 2022 modal inti minimum bank yaitu senilai Rp3 triliun. Bank-bank kecil pun fokus untuk memenuhi aturan tersebut.
Ilustrasi Bank/Istimewa
Ilustrasi Bank/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah bank mini saat ini masih fokus memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp3 triliun pada 2022. Meski begitu, bank tidak menutup kemungkinan untuk mengejar modal inti sampai dengan Rp6 triliun.

Pekan lalu, OJK merilis POJK 12/2021 tentang Bank Umum. Regulasi itu salah satunya memuat soal pengelompokan bank. Berdasarkan modal inti yang dimiliki, bank dikelompokkan menjadi 4 KBMI.

KBMI 1 merupakan bank dengan modal inti sampai dengan Rp6 triliun. KBMI 2 yakni bank dengan modal inti Rp6 triliun sampai dengan Rp14 triliun.

KBMI 3 yakni bank dengan modal inti lebih dari Rp14 triliun sampai dengan Rp70 triliun. Serta, KBMI 4 yakni bank dengan modal inti lebih dari Rp70 triliun. Namun, OJK menegaskan bank tidak dituntut menyesuaikan modal inti menurut KBMI. Perubahan klasifikasi ini hanya untuk menciptakan sistem pengawasan yang lebih baik.

Wakil Direktur Utama PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) Hendra Lie mengatakan perseroan saat ini fokus memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp3 triliun paling lambat 31 Desember 2022 sesuai dengan POJK 12/2020.

Meski tenggat pemenuhan masih cukup lama, tetapi emiten bersandi saham DNAR ini akan memenuhi modal inti Rp3 triliun pada akhir tahun ini.

"Kalau modal Rp3 triliun, akhir tahun ini. Karena kami ada rights issue pada kuartal IV tahun ini," katanya dikonfirmasi Bisnis, Senin (23/8/2021).

Sebagai informasi, Bank Oke akan melaksanakan aksi rights issue sebanyak 2,53 miliar saham dengan nilai seluruhnya berjumlah Rp499,83 miliar. APRO Financial Co. Ltd selaku pemegang saham utama perseroan akan melaksanakan seluruh haknya.

Aksi rights issue ini untuk memenuhi ketentuan modal inti sesuai POJK 12/2020. Per 30 Juni 2021, Bank Oke tercatat memiliki modal inti sebesar Rp2,38 triliun.

Setelah modal inti minimum Rp3 triliun terpenuhi, lanjutnya, perseroan akan mulai membahas kemungkinan untuk mengejar modal inti sampai dengan Rp6 triliun. "[Saat ini] masih belum ada pembahasan," katanya.

Lebih lanjut, Hendra Lie menyambut baik terbitnya POJK 13/2021 yang memudahkan penerbitan produk bank. Apalagi, perseroan sedang menyiapkan produk baru yang akan dirilis tahun depan.

Dirinya tidak bisa memberikan penjelasan lebih lanjut terkait rencana produk baru itu. Namun, produk baru masih terkait dengan fokus perseroan di segmen retail, komersial dan korporasi.

"Di tahun depan, semoga cepat berlalu pandeminya. Untuk produk digital kita seperti Depo online sudah jalan," imbuhnya.

Direktur Utama PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) Daniel Budirahayu mengatakan fokus perseroan saat ini untuk memenuhi target modal inti minimum yang diatur melalui POJK 12/2020. Aturan tersebut mengatur modal inti minimum sebesar Rp2 triliun pada akhir tahun ini, selanjutnya Rp3 triliun pada tahun depan.

"Kami akan tetap mematuhi requirement dari OJK sampai akhir tahun 2021 untuk meningkatkan modal sampai Rp2 triliun, dan tahun depan rencana kami akan meningkatkan tambahan modal minimum Rp1 triliun sehingga kecukupan modal sesuai aturan sudah terpenuhi," imbuhnya.

Senada, Corporate Secretary Bank Bisnis Paulus Tanujaya mengatakan perseroan masih akan fokus memenuhi modal inti minimum Rp3 triliun pada tahun depan. "Kami tetap fokus memenuhi modal yang Rp3 triliun sesuai POJK dan tetap berlaku," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper