Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) menjelaskan aturan free float setelah mengumumkan akan melaksanakan hak memesan efek terlebih dahulu melalui penawaran umum terbatas (PUT) III.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia pada Selasa (24/8/2021), diketahui otoritas bursa meminta penjelasan rencana perseroan dan pemegang saham untuk tetap memenuhi aturan free float jika seluruh pemegang saham masyarakat tidak melaksanakan haknya dalam PMHMETD.
Sebelumnya, Bank Oke menyampaikan struktur permodalan dan kepemilikan saham menjadi APRO Financial Co. Ltd sebesar 93,65 persen dengan masyarakat sebesar 5,32 persen dan treasury stock sebesar 1,03 persen. Dengan demikian, presentase free float setelah PUT III adalah sebesar 6,35 persen.
Jika dalam aksi tersebut masyarakat melaksanakan haknya, maka saham yang digenggam APRO Financial sebanyak 92,47 persen, masyarakat 6,50 persen, dan saham treasury sebesar 1,03 persen.
Baca Juga : Bank Oke (DNAR) Bakal Jual Saham Hasil Buyback |
---|
Perseroan pun menyatakan akan memenuhi komitmen terkait pemenuhan persentase free float sebagian dengan ketentuan V.I Peraturan bursa No. I-A tentang pencatatan saham dan efek bersifat ekuitas.
"Pemegang saham mayoritas akan senantiasa berusaha untuk melakukan transaksi penjualan sebagian kecil saham miliknya secara bertahap di Bursa yang akan meningkatkan kepemilikan saham masyarakat dalam memenuhi ketentuan free float," demikian penjelasan manajemen Bank Oke pada keterbukaan informasi BEI, Selasa (24/8/2021)
Sebelumnya, Bank Oke menyatakan akan melakukan penawaran umum terbatas III untuk penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue senilai Rp499,83 miliar. Dari prospektus yang disampaikan kepada Bursa pada Kamis (5/8/2021), Bank Oke akan menerbitkan 2.537.197.095 saham baru dengan nilai nominal Rp100 setiap saham.
Saham tersebut ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp197 setiap saham, sehingga seluruhnya berjumlah Rp499,83 miliar. Setiap pemegang saham yang memiliki 9 saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 29 September 2021 pukul 16.00 WIB mempunyai 2 HMETD, di mana 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan tersebut.
APRO Financial Co. Ltd selaku pemegang saham utama perseroan telah menyatakan kesanggupannya untuk melaksanakan seluruh HMETD nya untuk memberli saham baru yang diterbitkan dalam PUT III. Pengendali juga bertindak selaku pembeli siaga yang akan membeli seluruh sisa saham yang ditawarkan dan tidak diambil bagian oleh pemegang HMETD dalam PUT III.
Dana yang diperoleh dari hasil PUT setelah dikurangi biaya biaya emisi akan digunakan seluruhnya untuk pengembangan usaha perseroan, yaitu disalurkan dalam benuk pemberian kredit.
Wakil Direktur Utama Bank Oke Indonesia Hendra Lie pernah menyampaikan pemegang saham pengendali yakni APRO Financial Co Ltd, berkomitmen meningkatkan permodalan bank. Hal itu guna memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp3 triliun pada 2022 sesuai dengan POJK 12/2020. Per 30 Juni 2021, Bank Oke tercatat memiliki modal inti sebesar Rp2,38 triliun.