Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Amar (AMAR) Putuskan Tahan Laba Tahun Buku 2020

Dalam RUPST Bank Amar pada 25 Agustus 2021, salah satunya membahas mengenai penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2020, yang senilai Rp8,58 miliar.
Bank Amar/Istimewa
Bank Amar/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) telah menyelenggarakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) 2021 pada Rabu (25/8/2021).

Dalam RUPST tersebut, salah satunya membahas mengenai penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2020, yang senilai Rp8,58 miliar.

RUPST menyetujui penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2020 senilai Rp25 juta disisihkan sebagai cadangan wajib perseroan.

"Sisanya sebesar Rp8,56 miliar dibukukan sebegai laba ditahan," demikian informasi yang dikutip dari keterbukaan pada Jumat (27/8/2021).

Selain itu, RUPST Bank Amar juga membahas mengenai persetujuan laporan tahunan perseroan 2020, penetapan gaji atau honorarium, dan tunjangan kepada anggota direksi dan dewan komisaris perseroan.

Lalu, penunjukkan kantor akuntan publik untuk melakukan audit terhadap laporan keuangan perseroan tahun buku 2021 dan persetujuan atas perubahan anggaran dasar perseroan.

Sementara itu, sebelumnya perseroan menyampaikan optimistis dapat memenuhi persyaratan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait modal inti yang memiliki tenggat Desember 2021.

Sebagaimana diketahui, dalam POJK No.12/2020 diatur modal inti minimum bank umum senilai Rp3 triliun dengan timeline Rp1 triliun pada 2020, Rp2 triliun pada 2021, dan Rp3 triliun pada 2022.

Presiden Direktur & CEO Bank Amar Indonesia Vishal Tulsian mengatakan sejak 2014 sudah ada tiga kali penaikan persyaratan kecukupan modal dari OJK. "Dan selama ini Bank Amar dapat memenuhi segala persyaratan dengan baik," ujar Vishal dalam Public Expose Virtual Amar Bank, Selasa (25/8/2021).

Vishal pun menambahkan AMAR, sebagai salah satu bank yang berbasis digital banking, banyak diminati oleh investor dan masyarakat. Dengan demikian, Bank Amar memiliki berbagai pilihan dalam mencukupi permodalan.

Namun, Vishal belum menyebutkan secara spesifik aksi yang akan dilakukan dalam pemenuhan modal. "Pada saat ini dan ke depannya posisi Amar Bank dalam keadaan yang cukup baik untuk bisa terus memenuhi persyaratan dari OJK," tambah Vishal.

Berdasarkan laporan keuangan Amar Bank sampai dengan 30 Juni 2021, modal inti Amar Bank tercatat senilai Rp1 triliun, di mana aturan OJK mengharuskan pada akhir tahun ini harus modal inti harus mencapai Rp2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper