Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BFI Finance (BFIN) Siap Lunasi Obligasi yang Segera Jatuh Tempo Rp437 Miliar

Manajemen BFI Finance (BFIN) menyatakan perseroan akan menyiapkan dana pelunasan pokok dan bunga obligasi untuk dikreditkan sebelum tanggal jatuh tempo.
Karyawati memberikan penjelasan kepada nasabah di kantor BFI Finance di Jakarta./JIBI-Endang Muchtar
Karyawati memberikan penjelasan kepada nasabah di kantor BFI Finance di Jakarta./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten multifinance PT BFI Finance Tbk. (BFIN) siap melunasi obligasi yang jatuh tempo pada 18 September 2021.

Obligasi yang akan segera jatuh tempo tersebut yaitu Obligasi Berkelanjutan IV BFI Finance Tahap III Tahun 2020 Seri A. Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen BFI Finance menyatakan perseroan akan menyiapkan dana pelunasan pokok dan bunga obligasi untuk dikreditkan sebelum tanggal jatuh tempo.

"Kami telah menyediakan dana pelunasan obligasi dengan jumlah sebesar total keseluruhan pokok dan kupon bunga dari obligasi yang akan jatuh tempo," demikian informasi dari BFI Finance.

Sebagai informasi, Obligasi Berkelanjutan IV BFI Finance Indonesia Tahap III Tahun 2020 Seri A dirilis pada 9 September 2020 dengan nilai Rp437 miliar. Bunga obligasi ini ditetapkan sebesar 8 persen per tahun.

BFIN juga menyatakan dana pelunasan obligasi tersebut berasal dari dana internal yang ditempatkan di rekening giro dan deposito beberapa bank.

"Manajemen perseroan berkeyakinan akan dapat melunasi kewajiban kepada pemegang obligasi tepat pada waktunya, baik untuk kupon bunga maupun pokok obligasi," tambah manajemen BFI Finance.

Dari sisi kinerja, perseroan optimistis mencetak kinerja yang solid di tengah kondisi lonjakan pandemi Covid-19 yang masih membayangi industri pembiayaan.

Finance Director BFI Finance Sudjono mengungkapkan keyakinan ini karena melihat nilai pembiayaan baru sepanjang semester I/2021 menjadi Rp6,1 triliun, naik 48,7 persen (year-on-year/yoy) dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

"Sejalan dengan itu, kami juga tetap berupaya mengelola risiko secara cermat dan menjaga rasio pembiayaan bermasalah seminim mungkin. Buktinya, rasio NPF terkelola dengan baik di level 2,15 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 3,73 persen," ujarnya.

Kontrak baru sepanjang Januari-Juni 2021 masih didominasi produk andalan BFIN, yaitu pembiayaan mobil bekas yang menyumbang persentase 71,2 persen dari total nilai booking, atau senilai Rp4,34 triliun.

Portofolio pembiayaan terbesar selanjutnya diraih motor bekas 14,3 persen, disusul pembiayaan alat berat dan permesinan 10,7 persen, sisanya sebesar 3,8 persen terbagi untuk pembiayaan mobil baru, property backed financing (PBF), dan syariah.

Menurutnya, capaian ini menandakan era yang baru setelah perusahaan memutuskan melangkah hati-hati dengan membatasi sementara lini produk pembiayaan, ikut memberi relaksasi kredit, dan adaptasi bisnis di masa pandemi dengan memprioritaskan protokol kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper