Bisnis.com,JAKARTA - Upaya transformasi PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) menjadi bank digital membuat kinerja BNC tertekan pada semester I/2021. Perseroan mencatatkan rugi bersih Rp132 miliar karena meningkatnya biaya operasional, investasi teknologi dan SDM.
Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan bahwa penurunan laba bersih lebih banyak disebabkan karena transformasi untuk menjadi bank digital. Salah satu faktor yang menjadi penggerak utama peningkatan biaya operasional pada 1 tahun terakhir, ialah BNC aktif melakukan investasi khususnya teknologi dan keamanan digital.
“Sejak awal 2021, kami sangat serius membangun kultur perusahaan yang kredibel, luwes, dan nyaman. Dengan semangat Banking, Above and Beyond, kami ingin membangun bank digital yang lebih dari sekadar bank, tapi lebih dari itu yang tercermin melalui layanan dan produk perbankan kami yang inovatif,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (30/8/2021).
Adapun, beban operasional BNC pada paruh pertama tahun 2021 tercatat senilai Rp268 miliar, naik tinggi dari posisi Juni 2020 yang sebesar Rp76 miliar. Kenaikan beban operasional ini membuat BNC mencatatkan rugi sebelum pajak sebesar Rp132 miliar pada paruh pertama 2021.
Laporan keuangan BNC semester I/2021 mencatat, perseroan menyalurkan kredit sebesar Rp3,8 triliun, meningkat lebih dari 30 persen dibandingkan Juni 2020 yang sebesar Rp 2,9 triliun.
Peningkatan ini berimbas pada kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 42% atau setara dengan Rp40 miliar, dari posisi Rp96 miliar pada Juni 2020 menjadi Rp136 miliar pada Juni 2021.
Baca Juga
Pada sisi aset, BNC mencatatkan kenaikan sebesar 75% dari Rp4 triliun pada Juni 2020 menjadi Rp7 triliun pada Juni 2021. Kenaikan aset juga dimotori oleh kenaikan signifikan di sisi perolehan dana pihak ketiga (DPK) yang menjadi sebesar Rp5,1 triliun, meningkat sedikitnya 70% dibandingkan perolehan di Juni 2020 yang sebesar Rp3 triliun.
Tjandra menuturkan seiring dengan makin lajunya proses tranformasi BNC menjadi bank digital pada 2021, besaran angka investasi dan pos-pos biaya tertentu juga meningkat. Investasi dalam teknologi dan keamanan digital, pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan biaya promosi serta akuisisi nasabah baru (user acquisition cost) menjadi sesuatu yang tak terelakkan.
Dia mengatakan kenaikan investasi teknologi suatu yang wajar mengingat aplikasi digital BNC neo+, saat ini telah diunduh sebanyak lebih dari 5 juta di Google Play Store dan 1 juta di Apple Store per Agustus 2021. Kehadiran aplikasi digital, katanya, telah mendorong pertumbuhan nasabah baru dari digital (new digital user growth) sejak diluncurkan pada Maret 2021.
“Kami bersyukur, kepercayaan masyarakat terhadap layanan perbankan kami meningkat pesat, hingga kini sudah lebih dari enam juta pengguna yang sudah merasakan layanan bank digital yang kami tawarkan. Hal ini tidak terlepas dari berbagai upaya yang kami lakukan, utamanya melalui berbagai kampanye promosi dan edukasi akan bank digital,” katanya.