Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Simak! Prospek Bank BUMN di Tengah Penyaluran Kredit yang Belum Maksimal

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit perbankan pada akhir Agustus 2021 tumbuh di angka 0,55 persen yoy.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Prospek saham dari bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti BTN, BRI, BNI, dan Bank Mandiri akan dipengaruhi oleh sentimen dari penyaluran kredit yang sejauh ini belum menunjukkan progres signifikan.

Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan mengatakan bahwa meskipun pada kuartal II/2021 pertumbuhan kredit positif, tetapi besarannya masih belum sebanding dengan pertumbuhan PDB di periode tersebut.

“Apalagi dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat [PPKM] di kuartal III/2021, membuat tren positif kredit di kuartal II tidak akan berlanjut,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (16/9/2021).

Menurutnya, sampai dengan semester I/2021, pertumbuhan bottom line sangat baik meski performa tersebut banyak dikontribusi dari efisiensi yang dilakukan. Adapun, dari sisi pendapatan bisnis inti masih belum memberikan pertumbuhan signifikan.

“Secara performa top line pendapatan bunga bank BUKU 4 di semester I/2021 masih flat -0,04 persen secara tahunan, sementara laba bersih tumbuh 19 persen,” kata Alfred.

Dia menambahkan bahwa hal lain yang menjadi perhatian adalah antisipasi kenaikan risiko kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL), yang saat ini masih mengalami kenaikan, yakni per Juli 2021 sebesar 3,35 persen, sedangkan Maret 2020 sebesar 2,77 persen.

“Kondisi ini tentu mengindikasikan penyaluran kredit perbankan masih loyo karena antisipasi kenaikan NPL ke depan,” ujarnya.

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit perbankan pada akhir Agustus 2021 tumbuh di angka 0,55 persen yoy.

Jika dibandingkan dengan akhir tahun atau secara year to date (ytd), maka kredit perbankan tumbuh sebesar 1,5 persen. Pertumbuhan kredit ini ditopang oleh penyaluran kredit UMKM dan kredit usaha rakyat atau KUR.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan walaupun secara tahunan dan ytd penyaluran kredit tumbuh pada bulan lalu, tetapi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau month to month (mom) terjadi kontraksi sebesar 0,32 persen.

Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia dan diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Juli dan Agustus.

“Kami tetap yakin dengan dibukanya mobilitas, penyaluran kredit perbankan akan lebih bagus lagi,” ujar Wimboh dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (15/9/2021)

Wimboh menjelaskan sampai dengan Juli 2021, perbankan menyalurkan kredit sebesar Rp1.439 triliun. Namun, pada saat yang sama pelunasan dan pembayaran kredit juga mencapai Rp1.332 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper