Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei CORE Indonesia: Adaptasi Digital Perkuat Peran Usaha Mikro

Survei Core Indonesia menemukan 85 persen usaha nano dan mikro yang sebelumnya tidak memiliki akun bank mulai mengenal produk perbankan setelah bergabung dengan digital payment
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah Redjalam (dari kiri) menyampaikan paparan didampingi Direktur Mohammad Faisal, dan Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Chamdan Purwoko saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (10/1)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah Redjalam (dari kiri) menyampaikan paparan didampingi Direktur Mohammad Faisal, dan Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Chamdan Purwoko saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (10/1)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Adaptasi ekosistem digital dinilai dapat mengubah karakteristik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang selama ini dianggap tidak bankable.

Pengamat Ekonomi Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menuturkan bahwa berdasarkan hasil survei yang dilakukan CORE, ada potensi perubahan karakteristik usaha mikro di masa depan.

Menurutnya, jika terlibat dalam ekosistem digital, pelaku usaha mikro dapat berkembang sehingga mampu berkontribusi lebih banyak dalam PDB dan pelibatan jumlah tenaga kerja.

“85 persen usaha nano dan mikro yang sebelumnya tidak memiliki akun bank mulai mengenal produk perbankan setelah bergabung dengan digital payment,” ujar Piter dalam webinar Peran Perbankan dalam Ekosistem Digital UMKM Masa Depan, Kamis (23/9/2021).

Dia menuturkan bahwa karakteristik usaha mikro dan kecil saat ini, menyebabkan pelaku usaha kesulitan mendapatkan akses ke pembiayaan formal sehingga sulit berkembang.

CORE melakukan survei 2.001 responden yang tersebar di 8 provinsi dan 12 kota, dengan 77 persen berada di Pulau Jawa untuk mengetahui dampak digital payment terhadap UMKM.

Hasil survei tersebut menunjukkan digital payment mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan pada skala usaha nano dan mikro.

Dalam kesempatan yang sama, Kementerian Koperasi dan UKM mencatat sebanyak 15,3 juta usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM telah masuk ke dalam ekosistem digital sampai dengan Agustus 2021.

Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM Siti Azizah menuturkan bahwa kementerian menargetkan 30 juta UMKM masuk ke dalam ekosistem digital pada 2024. Target tersebut sesuai dengan peta jalan atau roadmap UMKM Digital 2021 – 2024.

“Pada Agustus 2021, sudah 15,3 juta UMKM digital atau 23,9 persen dari total UMKM di Indonesia,” ujarnya.

Sepanjang tahun ini, Kemenkop menargetkan UMKM digital dapat tumbuh hingga 19 juta. Jumlah itu diharapkan terus bertambah hingga menyentuh 25,5 juta pada 2023.

Siti menjelaskan bahwa untuk mencapai tersebut dibutuhkan upaya untuk membumikan literasi digital, meningkatkan kapasitas produksi, serta peningkatan kualitas dan akses pasar.

Di sisi lain, dia mengungkapkan tantangan dalam menumbuhkan digitalisasi UMKM nasional. Di antaranya aspek produksi dan sumber daya manusia, pemahaman teknologi, serta penyesuaian model bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper