Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dear UMKM, Ingat! Bunga KUR Cuma 3 Persen

Hal tersebut ditegaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan dialog dengan sejumlah debitur yang selama ini mendapatkan pinjaman KUR di Ambon.
Pekerja menjemur kerupuk mie kuning di rumah industri kerupuk Desa Harjosari, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (16/12/2018). Pemerintah menargetkan subsidi kredit usaha rakyat (KUR) dalam RAPBN 2019 mencapai Rp 12,2 triliun./ANTARA-Oky Lukmansyah
Pekerja menjemur kerupuk mie kuning di rumah industri kerupuk Desa Harjosari, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (16/12/2018). Pemerintah menargetkan subsidi kredit usaha rakyat (KUR) dalam RAPBN 2019 mencapai Rp 12,2 triliun./ANTARA-Oky Lukmansyah

Bisnis.com, JAKARTA - Para pelaku UMKM yang mendapatkan pinjaman dalam bentuk kredit usaha rakyat (KUR) diingatkan kembali hanya perlu membayar bunga sebesar tiga persen.

Hal tersebut ditegaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan dialog dengan sejumlah debitur yang selama ini mendapatkan pinjaman KUR dari BNI, BRI, serta Bank Mandiri di Ambon.

"Tiga persen sisanya merupakan subsidi dari pemerintah. Jadi, para nasabah tidak wajib melakukan pembayaran bunga hingga enam persen," katanya seperti dilansir Antara, Senin (4/10/2021).

Sementara itu, hingga awal September 2021, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebutkan realisasi penyaluran KUR sampai dengan awal September 2021 telah mencapai Rp177,7 triliun kepada 4,8 juta debitur atau 70 persen dari target nasional.

“Penyaluran KUR per 5 September sebesar Rp177,7 triliun kepada 4,8 juta debitur atau 70 persen dari target Rp253,64 triliun,” ujar Teten Masduki dalam dalam webinar bertajuk Peran Perbankan dalam Ekosistem Digital UMKM Masa Depan, Kamis (23/9/2021).

Menkop menyebutkan bahwa saat ini porsi terbesar pembiayaan UMKM oleh perbankan berada pada skala usaha menengah dengan penyerapan 44,12 persen dari total kredit UMKM. Dia menambahkan bahwa penyaluran kredit UMKM saat ini masih didominasi untuk modal kerja 73 persen dan perdagangan 49 persen.

“Perbankan perlu terus mendorong penyaluran kredit UMKM untuk investasi dan sektor produktif yang berpotensi lebih mendorong pergerakan perekonomian,” ujarnya.

Menurutnya, dengan percepatan digitalisasi di sektor UMKM, pemerintah optimistis dapat menyalurkan kredit UMKM sebesar 30 persen pada 2024. Hal ini dilakukan dengan sinergi industri jasa keuangan.

Sementara itu, kata Menkop, Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) per 30 Juli 2021 telah tersalur sebesar Rp14,21 triliun atau 92,35 persen kepada 11,8 juta usaha.

Adapun, pembiayaan koperasi lewat Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) per 17 September 2021 telah tersalur sebanyak Rp1 triliun atau sekitar 64,72 persen dari target Rp1,6 triliun kepada 128 koperasi.

Program pendanaan bagi usaha wirausaha pemula dengan nilai bantuan Rp7 juta per wirausaha juga telah disalurkan pada 1.800 wirausaha dengan total anggaran Rp12,6 miliar.

Menkop menyatakan bahwa untuk mendorong pemulihan dan ekonomi di sektor UMKM, kementerian mendorong para pelaku usaha untuk bertransformasi ke digital. “Kalau kami lihat, riset World Bank menyebutkan 80 persen UMKM yang terhubung ke dalam ekosistem digital memiliki daya tahan lebih baik di masa pandemi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper