Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Menteri Perdagangan dan Chairman of Ancora Group Gita Wirjawan mengungkapkan peran digitalisasi dapat mempercepat pemulihan dalam sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di masa pandemi Covid-19.
“Tapi kita harus menyadari bahwasanya ini secara sistemik terbatas, terbatas dikarenakan uang beredar,” kata Gita dalam forum Indonesia Knowledge Forum (IKF) X - 2021 yang diselenggarakan PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), Kamis (7/10/2021).
Gita melihat rasio uang beredar atau M2 terhadap produk domestik bruto (PDB) di Indonesia hanya kurang lebih dari 45 persen dibandingkan dengan negara tetangga, misalnya seperti Singapura yang memiliki rasio uang beredar di atas 125 persen.
Lebih lanjut, Gita mengungkapkan uang beredar sangat berkorelasi dengan sejauh mana, secepat, atau kapasitas mikro UMKM untuk bisa memulihkan daya beli dan tentunya daya pasok atau daya produksi.
“Tentu ini perlu penyikapan bagaimana kita bisa meningkatkan uang beredar. Uang beredar itu hanya bisa meningkat dengan dua cara, yaitu pendatangan penanaman modal dari luar atau [melakukan] peminjaman,” jelasnya.
Menurutnya, hal tersebut selaras dengan kerangka regulasi yang sudah dicanangkan pemerintah. Di mana komitmen pemerintah agar perbankan bisa meningkatkan penggelontoran, porsi kredit atau pinjaman untuk UMKM menjadi 20 persen di tahun 2022, 25 persen di tahun 2023, dan 30 persen di tahun 2024.
Baca Juga
“Ini akan sangat nyambung dengan kepentingan kita untuk bisa meningkatkan citra dan eksistensi pengusaha mikro UMKM ke depan,” imbuhnya.
Gita menjelaskan keberadaan cash flow atau laporan keuangan sangatlah penting untuk bisa menopang kepentingan mikro UMKM ke depan.
“Tentunya cash flow itu penting. Cash flow itu berkorelasi dengan inklusi keuangan dan itu hanya bisa ditopang dengan peran digital atau digitalisasi agar akses ke modal itu bisa lebih cepat,” tuturnya.
Meski demikian, Gita menuturkan bahwa yang lebih struktural adalah bagaimana kita bisa meningkatkan uang beredar di Indonesia yang masih terbatas.
Uang beredar M2 yang dimaksud Gita sering disebut juga dengan likuiditas perekonomian. M2 meliputi M1 (mencakup uang kartal dan uang giral) dan uang kuasi (mencakup tabungan, simpanan berjangka dalam rupiah dan valas, dan giro dalam bentuk valuta asing).