Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia kembali menyelenggarakan acara tahunan, Indonesia Sharia Economic Festival atau ISEF.
Kegiatan ini event tahunan ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia sebagai merupakan wujud dukungan Bank Indonesia dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional dan menjadi wadah akselerasi implementasi industri halal dengan fokus pada sektor fesyen muslim dan makanan serta membangkitkan optimisme bagi pelaku usaha khususnya pelaku usaha syariah.
Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Bambang Himawan mengatakan eksebisi ISEF menghadirkan tidak kurang dari 600 pelaku usaha dengan total 2100 produk fesyen dan makanan halal. Kegiatan exhibition ini menggandeng para pelaku UMKM nasional dan dilakukan secara hibrid.
Eksebisi daring 8 Oktober-Desember 2021, sementara untuk kegiatan luring dilakukan pada 27-30 Oktober 2021 pada puncak kegiatan ISEF 2021.
Bambang juga menegaskan komitmen ISEF untuk konsisten menggandeng pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan salah satu upaya nyata untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Disamping itu, untuk membantu memperluas pasar para pelaku UMKM produk halal ini, dalam penyelenggaraan ISEF kali ini, ISEF turut menggandeng Asosiasi E-Commerce Indonesia atau idEA.
Baca Juga
“Dengan menggandeng asosiasi, pelaku usaha ini akan mendapat dukungan dan bantuan sepenuhnya dari para member asosiasi dalam mempromosikan produk halalnya ke konsumen yang lebih luas,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia atau idEA Bima Laga mengungkapkan antusiasme industri e-commerce dalam mendukung penyelenggaran ISEF 2021 ini.
“Sebagai elemen bangsa yang memang menjadi bagian pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, tentu sudah selayaknya kami juga mendorong bertumbuhnya industri produk halal ini,” katanya.
Indonesia memiliki keunggulan dalam hal pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah. Dari catatan BI, sektor unggulan dalam industri halal Indonesia yaitu sektor fesyen dan makanan halal menduduki peringkat ke-3 dan ke-4 berdasarkan State of The Global Islamic Economy (SGIE)2020/2021.
Adapun, pangsa pasar makanan halal Indonesia mencapai 13 persen dari pasar global, merupakan yang terbesar di dunia.