Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) menunda untuk memiliki anak usaha di bidang asuransi jiwa.
Direktur Risk Management and Transformation BTN Setiyo Wibowo mengatakan belum lama ini perseroan bekerja sama dengan IFG Life untuk asuransi jiwa. Meski demikian, BTN tetap ingin memiliki anak usaha di bidang asuransi jiwa.
“Rencana asuransi jiwa memang kita ingin memiliki sesuatu asuransi jiwa karena untuk mendukung bisnis BTN di consumer banking. Kita mau jadi one financial buat nasabah, salah satunya dengan asuransi,” kata Wibowo saat konferensi pers di Plataran Dharmawangsa, Jumat (8/10/2021).
Dalam pilar ketiganya, bank bersandi saham BBTN ini ingin menjadi one financial solution untuk para nasabah dan debitur. Wibowo berharap, untuk kedepannya semua jenis transaksi dapat dilakukan di BTN, tak melulu tentang KPR atau kredit pemilikan rumah.
“Kalau beli KPR kan pasti di-cover asuransi jiwa. Asuransi jiwa itu kita nanti akan kita bentuk, sekarang kita partnership dulu, kita partnership sama IFG Life,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Wibowo menuturkan perseroan akan mulai mengelola asuransi jiwa secara bertahap di antara tahun 2022 atau 2023. Pasalnya, menurut Wibowo, mengelola asuransi jiwa tidaklah mudah.
Baca Juga
“Jangan sampai kita bikin asuransi tapi enggak bisa mengelola, asuransinya rusak juga. Pokoknya kalau kita mau bikin anak usaha, kita bikin anak usaha yang memang profitable, kita tidak ingin membuat anak usaha yang justru membebani induknya,” jelasnya.