Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN) mengumumkan akan melunasi efek bersifat utang atau obligasi.
Berdasarkan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (12/10/2021), disampaikan bahwa Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahap II tahun 2016 dengan nilai Rp2,125 triliun sudah jatuh tempo.
Direktur Utama Bank Panin Herwidayatmo mengatakan perseroan sudah menyiapkan dana untuk membayar tuntas pokok obligasi beserta bunganya.
"Dana dimaksud pada saat ini ditempatkan pada Reverse Repo Surat Berharga," ujar Herwidayatmo dalam keterbukaan BEI.
Sebagai informasi, obligasi tersebut merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin dengan target dana keseluruhan yang dihimpun senilai Rp10 triliun.
Obligasi senilai Rp2,125 triliun tersebut memiliki kupon sebesar 8,75 persen. Dana dari penerbitan obligasi ini digunakan untuk memperbaiki struktur pendanaan jangka panjang, mengurangi miss-match pendanaan, dan untuk meningkatkan aktiva produktif.
Baca Juga
Kredit yang diberikan Bank Panin perlu didukung oleh pendanaan jangka menengah dan panjang, antara lain kredit pemilikan rumah, kredit proyek infrastruktur, kredit modal kerja, dan kredit investasi lainnya.
Adapun, pada tahun ini, Bank Panin berupaya menggenjot realisasi kredit lewat beragam promo yang ditawarkan bersama entitas anak usaha dalam grup.
"Sebagai bank BUKU IV dan masuk dalam 10 besar perbankan nasional, kami terus memiliki visi menjadi bank terkemuka di segmen komersial dan retail. Kini kami memang sedang meningkatkan jumlah nasabah skala ritel. Caranya lewat digitalisasi dan sinergi dengan grup usaha," ungkap Direktur PaninBank Haryono Wongsonegoro, Rabu (18/8/2021).
Selain itu, Haryono menjelaskan bahwa sinergi bersama anak usaha yang direalisasikan lewat beragam promo merupakan upaya pihaknya ikut membantu membangkitkan perekonomian nasional, terutama meningkatkan gairah belanja masyarakat.